Pemkab Ciamis, Kenapa Infrastruktur Kecamatan Lakbok Dianaktirikan?

photo author
- Minggu, 15 Juli 2018 | 18:54 WIB
images_berita_2018_Jun_IMG-20180715-WA0024
images_berita_2018_Jun_IMG-20180715-WA0024

Jakarta, Klikanggaran.com (16-07-2018) - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda dan Perserikatan Mahasiswa Lakbok Jaya menggelar aksi tambal jalan 1000 lubang. Kegiatan tersebut sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis yang dinilai telah lama menganaktirikan Kecamatan Lakbok, dalam hal pembangunan. Aksi yang diawali dari Jalan irigasi Desa Cintajaya tersebut dikawal ketat pihak kepolisian.

"Kami hanya ingin menyampaikan ke Pemerintah Daerah bahwa Lakbok bagian dari Ciamis. Lakbok adalah lumbung padi, tetapi selama ini akses jalan rusak tidak ada perhatian dan seperti dianaktirikan," tegas Markum selaku Kordinator Aksi, pada Klikanggaran.com, Minggu (15/7).

Menurut Markum, kondisi infrastruktur baik akses jalan, irigasi, maupun infrastruktur pertanian lainnya yang rusak sangat menghambat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Lakbok. Dan, hal ini sudah berlangsung sangat lama. Padahal Lakbok adalah produsen padi terbesar, yakni 43.992 ton per tahun.

"Kami hanya ingin ada pemerataan pembangunan, kami sama-sama bayar pajak. Ketimpangan pembangunan yang terjadi tidak berbanding lurus dengan kontribusi Lakbok kepada Pemda," tuturnya.

Di tempat yang sama, Ahmad Mungalim menambahkan, aksi tambal jalan 1000 lubang itu merupakan bentuk perlawanan masyarakat Lakbok terhadap kebijakan Pemda yang dinilai tebang pilih. Menurutnya, masyarakat Lakbok selama ini hanya dijadikan sebagai komoditas politik.

"Disparitas pembangunan di Lakbok sudah berlangsung cukup lama, jalan rusak menjadi ciri khas dari Kecamatan Lakbok. Kami minta Pemda untuk bergerak cepat," teriak Mungalim dalam orasinya.

Masih kata Mungalim, selain akses jalan, dirinya menuntut kepada Pemda untuk segera merevitalisasi Sawah Pasung sebagai area ketahanan pangan. Sawah Pasung menurutnya selalu mengalami gagal panen akibat banjir.

"Sawah Pasung sangat potensial untuk dijadikan sebagai area khusus dalam rangka membangun ketahanan pangan," tambahnya.

Massa aksi juga mengajak seluruh masyarakat Lakbok untuk tidak ikut berpartisipasi dalam pemilihan DPRD dan DPR RI, jika tuntutan perbaikan jalan tidak diindahkan. Selain itu, massa aksi juga mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar ke kantor Pemda dan Kantor DPRD Ciamis.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Rekomendasi

Terkini

X