Kinerja Pemkot Surabaya di Bawah Risma Amatiran?

photo author
- Kamis, 3 Mei 2018 | 12:43 WIB
images_berita_2018_Apr_IMG-20180503-WA0053
images_berita_2018_Apr_IMG-20180503-WA0053

Jakarta, Klikanggaran.com (03-05-2018) - Pekerjaan yang paling enak di negeri ini memang menjadi pejabat, digaji dengan uang yang nilainya besar dari pajak rakyat, dihormati dan dijunjung bak dewa oleh masyarakat, tidak perduli apakah kinerjanya baik dan sesuai tugas yang diemban atau sebaliknya. Demikian berdengung suara publik menyikapi kinerja para pejabat.

Ungkapan di atas berlaku untuk seluruh pejabat di negara ini, baik pemerintah pusat maupun daerah. Contoh, Pemerintah Kabupaten Surabaya, yang memiliki kepala daerah bernama Tri Rismaharini, atau biasa disapa Risma.

Walikota Risma selama ini selalu disanjung-sanjung oleh warganya, bahkan warga di daerah lain seperti ikut-ikutan. Lucunya, dengan kepemimpinan Risma yang katanya jempolan, menjadikan Pemerintah Kota Surabaya tanpa cacat alias kinerjanya bagus.

Padahal, jika melihat lebih detail lagi bagaimana kinerja Pemerintah Kota yang dipimpin Risma ini, ternyata tidak sebagus yang digembar-gemborkan. Lihat saja contoh kecil bagaimana daerah ini mengelola laporan keuangannya. Sangat mengkhawatirkan dan bahkan bahasa kasarnya, meminjam istilah publik, begitu amatiran.

Dokumen yang sampai di meja Klikanggaran.com menjelaskan, untuk sekelas penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan saja, Pemerintah Kota Surabaya ternyata masih kacau balau. Di tahun 2015 misalnya, Pemerintah Kota Surabaya mengklaim Penyusunan Laporan Keuangan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan menggunakan sistem aplikasi e-accounting berbasis akrual, yang telah dapat menghasilkan LRA, Neraca, LO, LPE, dan LP SAL melalui proses penjurnalan dari masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Namun, sederet klaim tersebut ternyata tidak sesuai fakta yang tertuang dalam laporan penyusunan keuangan daerahnya. Ditemukan kesalahan mendasar yang tidak sepantasnya dilakukan. Seperti pencatatan aset, selisih revaluasi, penyesuaian ekuitas, dan sederet laporan yang dinilai ngawur lainnya yang benar-benar mendasar.

Hal di atas nampak sederhana, dan bisa saja dimaklumi oleh masyarakat. Risma saat ini beserta jajaran pejabat Pemerintah Kota Surabaya masih dianggap jempolan dan bekerja baik dibanding daerah lainnya. Walaupun pada kenyataannya, Risma biasa saja, bahkan terlihat amatiran.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Rekomendasi

Terkini

X