Jakarta, Klikanggaran.com (17-04-2018) - Teka-teki patahnya pipa Pertamina lambat laun mulai terkuak. Seperti yang dijelaskan Direktur Jendral Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus H Purnomo, saat menemui DPR RI. Diduga kuat penyebab patahnya pipa milik Pertamina disebabkan oleh kapal berbendera Panama. Dimana, persis saat pipa Pertamina mengalami patah dan berdampak kebocoran minyak, kapal berbendera asing ini berada di lokasi kejadian.
Atas hal tersebut publik berasumsi, bukan tanpa sebab pihak Kementerian Perhubungan menuding kapal berbendera Panama sebagai biang keladi dari patahnya pipa Pertamina.
Sebagaimana dijelaskan Agus H Purnomo di DPR, Jakarta, Senin (16/4/2018), "(Kapal) berbendera Panama tiba di pelabuhan Balikpapan pukul 02.00 Wita dan bersandar di dermaga pukul 05.55 Wita. Mereka memuat batubara sampai 12.20 WITA. Sejumlah 14 ribu metrik ton, lalu agen kapal mengajukan persetujuan berlayar, selanjutnya, surat izin berlayar terbit pada pukul 12.47 Wita. Pada Jumat, mereka naik ke atas kapal pada pukul 20.30 Wita."
Selanjutnya Agus menambahkan, sekitar pukul 21.00 WIB, kapal mulai berlayar. Agus memperkirakan, saat berlayar tersebut, jangkar kapal melorot dan jatuh ke laut karena kondisi cuaca yang buruk.
"Saran dari kami sambil menunggu pasang tertinggi, berlabuh jangkar di kapal sekitarnya dalam pelayaran ini, kapal ini diperkirakan jangkarnya lolos. Ada miskomunikasi nakhoda sama penjaga jangkar. Jadi jangkar melorot," jelas Agus.
Temuan Direktur Jendral Perhubungan Laut, semakin membuka teka-teki patahnya Pipa milik Pertamina. Sebelumnya tim investigasi yang terdiri dari pihak Polri dan TNI menemukan ketidakwajaran patahnya Pipa milik Pertamina. Patahnya pipa Pertamina terlihat janggal karena posisi pipa bengkok tidak wajar dan berakibat patah.
Tim investigasi menemukan beberapa dugaan penyebab bengkoknya pipa Pertamina yang berakibat patah dan terjadi kebocoran. Salah satu temuan tim investigasi di lapangan, Pipa milik Pertamina bengkok tidak wajar.
Bengkoknya pipa Pertamina diduga beberapa sebab, seperti adanya sabotase dari pihak yang tidak bertanggung jawab serta akibat lalu lalang kapal besar.