Madina, Pusat Ladang Ganja?

photo author
- Rabu, 1 Juni 2016 | 23:46 WIB
images_berita_ladang-ganja
images_berita_ladang-ganja

Jakarta, KlikAnggaran.Net- Kabupaten Mandailing Natal yang sering juga disebut sebagai Madina, sebuah kabupaten di Sumatera Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, mendadak bagaikan pusat dan lautan ladang ganja. Madina yang memiliki lebih dari 10 lokasi wisata dan telah melahirkan banyak tokoh sejarah Indonesia modern seperti Abdul Haris Nasution, Sutan Takdir Alisjahbana, Darmin Nasution, dan lainnya, baru-baru ini digemparkan oleh penemuan ladang ganja secara besar-besaran, dalam tempo 4 hari.

 

Prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS yang sedang melaksanakan latihan UST (Uji Siap Tempur) di beberapa desa di Madina (22 Mei hingga 4 Juni 2016), bersama Polres Mandailing Natal (Madina) dan Polda Sumut menemukan ladang ganja seluas sekitar 31,89 hektar di kawasan pegunungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. Selasa, 24 Mei 2016.

“Awalnya, petugas menemukan 2 hektar ladang ganja di Desa Sihite. Sebagian besar tanaman ganja di ladang itu memiliki tinggi setengah hingga satu meter,” ujar Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan.

Setelah menemukan lahan tersebut, prajurit TNI kembali menemukan ladang ganja lain di kawasan Desa Hutabangun, Penyabungan Timur, Madina. Dan, di hari yang sama personel gabungan TNI Polri kembali menemukan areal ladang ganja yang sudah dipanen pemiliknya, juga lokasi pembibitan ganja.

“Di hari yang sama ditemukan kembali ladang ganja di Desa Huta Bangun, Penyabungan Timur, seluas empat hektar. Dari lokasi itu, ditemukan lagi tiga hektar ladang ganja lain. Kemudian pada 28 Mei 2016 di Desa Huta Tinggi ditemukan juga satu hektar ladang ganja lain,” bebernya.

Atas penemuan ladang ganja seluas sekitar 32 hektar itu, pihak kepolisian akan menyelidiki lebih lanjut beberapa hal termasuk distribusi dan pihak-pihak yang menjadi motor para petani di sana dalam membudidayakan tanaman ganja.

Berikut hasil temuan Tim Gabungan sejak Selasa, 24 Mei hingga Sabtu 28 Mei 2016 :

Selasa, 24 Mei 2016 di Desa Sihite, 2 hektar ladang ganja dengan usia bervariasi, tinggi hingga satu meter. Di Desa Hutabangun, Panyabungan Timur, 5 rantai ladang ganja.

Kamis 26 Mei 2016 di Desa Sihite, setengah hektar, dengan tinggi 150 sampai 170 cm, siap panen. Di Desa Hutabangun 1 hektar, sudah dipanen pemiliknya. Tak jauh dari lokasi itu, 6 rantai, sebagian besar telah dipanen juga. Di Desa Sirangkap, Panyabungan Timur 3,5 hektar siap panen dengan tinggi 180 cm.

Jumat 27 Mei 2016 di Desa Hutabangun ditemukan dan langsung memusnahkan ladang ganja seluas 1.400 m2. Di Desa Hutabangun ditemukan lokasi pembibitan ganja seluas 25×25 m. Di Desa Hutabangun ladang ganja seluas 200×250 m dan 5 hektar lainnya. Di Desa Hutabangun 4 hektare. Di Desa Hutabangun 3 hektar, dari lokasi yang tidak jauh dari temuan sebelumnya.

Sabtu 28 Mei 2016 di Desa Huta Tinggi 1 hektar. Di Desa Banjar Lancat, Panyabungan Timur, ditemukan belasan hektar.

 

(Diolah dari beberapa sumber)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Rekomendasi

Terkini

X