Bulukumba, Klikanggaran.com - Merayakan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November setiap tahunnya. UKM Seni Appa'sulapa bekerjasama dengan Dema Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ghazali, Bulukumba, Sulawesi Selatan memperingatinya dengan sajian seni kebudyaan yang diberi tema "Mengenang Pahlawan Bangsa Untuk Generasi Muda Yang Semangat Dalam Berkarya".
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini, tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan, bahkan ancaman, yang harus dihadapi. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara.
Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia.
Muhammad Asbar dalam sambutannya mengatakan bahwa dahulu semangat pahlawan diikuti dengan semangat jihad melawan penjajah, jihad secara bahasa yakni bekerja keras.
"Di zaman kekinian, pemuda perlu menapaktilasi perjuangan pahlawan Indonesia dengan kerja keras di segala bidang, tidak perlu lagi mengangkat senjata. Mempertahankan cita-cita pahlawan Indonesia adalah harga mati dan meneruskannya adalah kewajiban bagi pemuda sebagai generasi pelanjut," ujarnya, Kamis (10/11/2016).
Lebih lanjut ia menegaskan, jangan sampai keringat mahasiswa/pemuda hanya keluar di meja makan, bukan keluar saat berjuang mempertahankan NKRI.
"Mari menambah daftar generasi pelanjut bangsa ini, jangan sebaliknya, hanya menikmati, apalagi menghancurkan peradaban Indonesia yang telah dirintis selama ini," tutur Akbar yang juga Dosen STAI Al Ghazali Bulukumba.
Iwan Prasetyo, Ketua Pelaksana dalam acara ini mengatakan bahwa lewat seni musik, drama, puisi, dan tari, mahasiswa memberikan pesan kepada kawan pemuda lainnya untuk menghormati dan mengenang jasa pahlawan bangsa Indonesia dan dilanjutkan dalam konteks kekinian.
