Jakarta, Klikanggaran.com - Masa tanggap darurat atas bencana Garut sudah berakhir, namun bukan berarti tugas kemanusiaan dan pembangunan di lokasi bencana harus berakhir pula.
Hal ini diutarakan oleh Wakil Sekretaris/Komandan Tanggap Darurat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdatul Ulama (LPBI NU), Yulistianto, yang mengatakan bahwa saat ini fokus penangan pada rehabilitasi dan rekontruksi.
"Masa tanggap darurat bencana banjir bandang di Garut dinyatakan sudah selesai. Sekarang memasuki masa transisi menuju rehabilitasi dan rekontruksi," kata Yulistianto ketika berbincang dengan Klikanggaran.com, di Jakarta, Sabtu (15/10/2016).
Kehancuran yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang tersebut terbilang cukup parah. Sehingga perlu kinerja yang berkesinambungan antara Pemerintah Kabupaten Garut dengan BNPB.
"Masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan pihak berwenang. Dalam hal ini Pemkab Garut dan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) sebagai leading sector Pemerintah Pusat," ujarnya.
Yulistianto juga mengatakan, membangun Garut tidak bisa kita biarkan Kabupaten Garut sendirian. Pembangunan ke depan harus dilakukan dengan saling bahu-membahu antar sesama anak bangsa. Hal ini disebabkan karena derita Garut merupakan kesedihan seluruh bangsa Indonesia.
"Jangan sampai pascatanggap darurat ini dicabut, masyarakat Garut berjuang sendirian membenahi kampung halaman mereka," pungkasnya.