Cegah Penyakit Kaki Gajah, Wakil Bupati Lahat Ajak Warga Minum Obat Filariasis

photo author
- Rabu, 5 Oktober 2016 | 12:21 WIB
images_berita_Sep16_1-ASRONI-Kaki-Gajah
images_berita_Sep16_1-ASRONI-Kaki-Gajah

Lahat, Klikanggaran.com - Beberapa bulan terakhir ini masyarakat Bumi Seganti Setungguan dihadapkan pada penyakit kaki gajah yang menyerang beberapa warga, mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Oleh karena itu, dalam hal sosialisasi dan bentuk kepeduliannya kepada warga Lahat, Wakil Bupati (Wabub) Lahat, Marwan Mansyur mengajak warga daerah tersebut untuk meminum obat pencegahan penyakit kaki gajah atau filariasis.

 

“Pencegahan penyakit filariasis ini penting dilakukan untuk mencegah berkembangnya penyakit tersebut di Lahat,” katanya di Kelurahan Gunung Gajah, Rabu, (05/10/2016).

Dia menyebutkan, sebelum ajakan secara simbolis tersebut, pihaknya bersama sejumlah pimpinan instansi lain telah meminum obat tersebut pada beberapa waktu lalu. Setelah ini, menurutnya secara resmi Kabupaten Lahat merencanakan pemberian obat massal kepada masyarakat untuk pencegahan (POMP) filariasis. Program khusus yang disingkat POMP ini akan mewajibkan seluruh warga dari balita hingga dewasa untuk meminum obat khusus pencegahan penyakit tersebut.

“Intinya untuk menjadikan Lahat sebagai kota bebas filariasis,” tambahnya.

Dalam mensosialisasikan POMP ini pihaknya akan memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan bantuan kader posyandu yang ada di kelurahan dan kecamatan. Para kader ini nantinya bertugas untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada warga tentang bahayanya penyakit kaki gajah tersebut. Secara bertahap, para kader akan diberikan pelatihan dan pengetahuan tentang salah satu peyakit endemik tersebut.

“Melalui Dinkes kami senantiasa memperkuat upaya ini dengan harapan masyarakat mau memahaminya,” ujarnya.

Sebagai langkah menanggulangi penyakit tersebut, pencegahan sejak dini memang perlu dilakukan agar tidak menyebar lebih jauh. Lebih lanjut Marwan mengatakan, penyakit ini terjadi karena ada cacing filariasis yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan. Secara global penyakit ini terdapat pada 70 negara, dan Indonesia sudah melakukan pencegahan sejak 1970-an. Diharapkan 2020 Indonesia bebas filariasis.

Sementara itu, salah satu warga yang juga kader posyandu, Nendri Yana (49) berharap agar upaya pemberantasan dan pencegahan massal suatu penyakit dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Menurutnya bukan hanya saat musim penyakitnya saja, namun semenjak dini.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X