Palembang, Klikanggaran.com - Buruknya kondisi sanitasi berpengaruh terhadap menurunnya kualitas hidup, terutama pada kesehatan. Hal tersebut dapat mengakibatkan tercemarnya sumber air bersih, hingga menimbulkan sejumlah penyakit. Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapat perhatian meskipun merupakan kebutuhan dasar.
"Pengelolaan sanitasi dilakukan secara sinergis oleh seluruh stakeholder sanitasi baik dari pihak pemerintah maupun swasta, dan dimasukkan sebagai program pembangunan secara menyeluruh," jelas Sekertaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sekda Prov Sumsel), Mukti Sulaiman, saat membuka Workshop Penjaminan Kualitas (QA) Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Provinsi Sumsel di Batiqa Hotel, Rabu (05/10/2016).
Menurutnya, program sanitasi ini telah dilakukan sejak tahun 2010. Program ini mengutamakan pembangunan sanitasi hingga berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak sampingan bagi masyarakat. Ia juga mengatakan, tahun 2019 pencapaian harus 100 persen.
"Saat ini pencapaian nasional untuk sanitasi baru 62,14 persen. Tahun 2015 pencapaian sanitasi Sumsel di bawah nasional yakni 61,30 persen. Kita sudah lakukan program ini sejak tahun 2010 dengan peserta, kabupaten/kota meliputi meliputi Kota Palembang, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Muara Enim. Mulai tahun 2012 sampai 2016 diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Sumsel," tambahnya.
Mukti Sulaiman mengatakan bahwa ia telah membuat dokumen strategis dan lingkup kegiatan 1 guna mencapai 100 persen itu.
"Pemantapan rencana pembangunan sanitasi 2, memastikan iplementasi perencanaan sanitasi 3, membangun sistem insentif dan dis-insentif," tutupnya.
