Kinerja PLN Banjarmasin Memble

photo author
- Minggu, 18 September 2016 | 05:37 WIB
images_berita_Sep16_1-KR-PLN
images_berita_Sep16_1-KR-PLN

Banjarmasin, Klikanggaran.com - Pemadaman listrik yang terjadi beberapa kali dan dalam waktu lama di Banjarmasin mulai membuat masyarakat tidak nyaman. Masyarakat Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan mengeluhkan kinerja PLN Banjarmasin terkait pemadaman listrik yang setiap harinya dilakukan dari pukul 09.00 sampai dengan 15.00 wita, mulai bulan Agustus sampai saat ini.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh PT PLN (Persero) WKSKT Area Banjarmasin, pemadaman dilakukan mulai dari hari Senin, 22 Agustus 2016 karena adanya pekerjaan pemeliharaan terpadu oleh TIM Har Area Banjarmasin.

 

Tidak ada keterangan dan penjelasan sampai kapan pekerjaan tersebut selesai, hanya tertulis dalam surat edaran sampai kondisi kembali normal. Beberapa masyarakat yang dihubungi klikanggaran, saat ini pemadaman terjadi setiap hari.

“Akhir-akhir ini matinya setiap hari. Dalam satu minggu ini setiap hari mati,” kata salah satu warga yang tidak bersedia disebutkan namanya pada klikanggaran, Minggu (18/9/2016).

Padahal, dalam permasalahan yang sama, yaitu soal lamanya pemadaman listrik, pada bulan Maret lalu perkumpulan advokat yang tergabung dalam Borneo Law Firm memberikan reaksi atas kondisi yang diterima masyarakat terkait pelayanan dan kinerja PLN. Salah satu isi somasi adalah meminta Presiden RI, Joko Widodo dan pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN agar mempercepat pembangunan pembangkit listrik di Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah.

Ketua Borneo Law Firm, Muhammad Pazri, saat itu bahkan menyinggung Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 29 ayat 1 yang berbunyi, “mengharuskan konsumen berhak mendapat pelayanan yang baik, mendapat tenaga listrik terus-menerus dengan mutu dan keandalan yang baik, dan harga listrik yang wajar. Konsumen juga dijamin mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik".

Yusri Usman, Direktur CERI saat diminta pendapatnya mengenai hal ini mengatakan bahwa PLN telah gagal memenuhi kebutuhan rakyat soal listrik, apalagi kalau pemadaman sering terjadi dan berlangsung lama, itulah buktinya kegagalan yang menimbulkan kerugian kebutuhan masyarakat.

“Padahal daerah Banjarmasin kaya akan sumberdaya energi batubara yang selama ini digunakan sebagai pembangkit di dalam negeri, bahkan banyak diekspor keluar negeri. Sehingga untuk ketahanan energi sudah saatnya pemerintah menghentikan ekspor batubara, dan segera dibangun PLTU di mulut tambang di daerah Kalimantan,” kata Yusri pada klikanggaran di Jakarta, Minggu (18/9/2016).

(kr)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X