KH Jamaluddin FH: Cintailah Rasulullah SAW Dengan Memilih Muslim Menjadi Pemimpin

photo author
- Selasa, 27 Desember 2016 | 00:04 WIB
images_ASRONI-Cintailah-Rasul
images_ASRONI-Cintailah-Rasul

Jakarta, Klikanggaran.com (27/12/2016) - Siapa yang tidak kenal dengan seorang pendakwah muda, memiliki karisma yang tinggi, seorang aktivis, Pimpinan Yayasan Da’wah Syiarul Islam (YADA’I), dan merupakan anak keempat dari seorang da’i kondang pada zamannya, yaitu K.H. Hasyim Adnan? Dialah K.H. Jamaluddin Faisyal Hasyim bin Adnan, seorang mantan anggota KPU DKI Jakarta yang aktif di Komisi Dakwah Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, anggota Komisi Fatwa DKI Jakarta.

K.H. Jamaluddin juga aktif di Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama (LDNU), menjadi Pembina Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta, dan merupakan salah satu ulama yang kritis dengan perkembangan kebijakan pemerintah yang tidak pro dengan rakyat.

Selain itu, K.H. Jamaluddin juga sangat kritis terhadap isu-isu yang sedang hangat, yaitu tentang kasus penista agama yang dilakukan oleh Gubernur non aktif, Basuk Tjahaja Purnama (Ahok), yang sekarang masih dalam proses persidangan. Saat diundang untuk mengisi ceramah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Bekasi pada Minggu malam, dia menyampaikan beberapa hal terkait hal tersebut.

“Cintailah Nabi Muhammad SAW dengan mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, baik itu yang bersifat pribadi maupun yang bersifat sosial," kata K.H. Jamaluddin di sela ceramahnya, Minggu (25/12/2016).

Pada kesempatan peringatan Maulid nabi besar Muhammad SAW itu K.H. Jamaluddin mengajak untuk membuktikan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dengan memperbanyak sholawat, khususnya menjelang pemilihan umum kepala daerah, atau pemilihan gubernur.

"Mari kita buktikan rasa cinta tersebut untuk tidak memilih non Islam menjadi seorang pemimpin, karena dalam ayat Al-Quran, yang menjadi pedoman dan kitab yang kita yakini akan kebenarannya ini, sudah sangat jelas larangan untuk umat muslim tidak memilih non muslim menjadi pemimpinnya," lanjutnya.

Pimpinan Yayasan Dakwah Syi’arul Islam (YAD’I) ini juga menyampaikan rasa syukurnya karena pemimpin Kota Bekasi adalah orang yang beragama Islam, dan atas kejadian atau peristiwa yang terjadi di Jakarta sekarang ini, merupakan sebuah pelajaran bagi kota-kota yang berada di luar Jakarta.

"Dan, kami sangat berharap, mudah-mudahan pemerintah kita berpihak kepada rakyat sesuai dengan tuntutan aksi pada 212 kemaren,” tutur ayah dua orang anak ini.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X