Jakarta, Klikanggaran.com (22/9/2017) - Kantor DPRD Jawa Barat mungkin akan didisain seperti surga dunia. Kemarin sudah dinaikkan ke publik oleh Klikanggaran.com bahwa sekretariat dewan akan belanja sampai sebesar Rp 1,1 miliar untuk membeli karpet mahal, bagus, dan mewah. Setelah beli karpet, akan ada pengadaan kursi yang bagus nan mewah seharga miliaran juga. Wajar jika hal ini membuat berang publik Jabar.
Menyusul berita tersebut, publik mengatakan, jika ingin merasakan kemewahaan dan ingin duduk di kursi empuk dan super lux milik anggota DPRD, tempatnya ada di ruang sidang DPRD Jawa Barat. Disebut empuk kursi DPRD ini karena satu buah kursi rapat di ruag sidang dihargai sebesar Rp 10 juta.
Sesuai dokumen yang diperoleh klikanggaran.com, belanja kursi rapat ini sudah selesai dilaksanakan karena waktu pekerjaan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni. Dan, jumlah kursi rapat DPRD yang mau dibeli oleh Sekretariat DPRD Jawa Barat sebanyak 100 buah, dengan pagu anggaran yang sudah disiapkan sebesar Rp1.000.000.000.
Tentu saja, belanja kursi sidang sebesar Rp 1 miliar ini benar-benar sangat melukai rakyat Sunda. Karena pembelian kursi sidang tersebut hanya menandakan bahwa Sekwan DPRD hanya menghambur-hambur duit untuk membeli sebuah kemewahaan dan barang-barang Lux, tanpa ada manfaatnya buat kesejahteraan rakyat Jawa Barat.
Kemudian, belanja kursi rapat oleh Sekwan DPRD Jabar ini dinilai sangat aneh dan janggal sekali oleh publik. Masa ada pembelian kursi rapat nan lux dan mewah, tapi anggota dewan tidak ada yang komentar sedikit pun, atau mengkritik atas kemahalan harga kursi tersebut. Malahan, sepertinya anggota dewan menerima begitu saja harga kursi sebesar Rp 10 juta per buah.
"Agar seperti di surga, ya?" gerutu seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya.
Jangan-jangan, lanjutnya, harga kursi sidang sebesar Rp 10 juta per buah ini sengaja ingin dinikmati, karena kursi mahal tersebut sangat empuk dan mewah sekali. Dengan duduk di kursi empuk tersebut, menjadikan para anggota dewan jadi lupa pada keserdahanaan rakyat, dan sekarang ini lebih suka kepada kemewahaan.
