peristiwa-daerah

Begini Riwayat Bansos di DKI, Mulai dari Janji Anies hingga Keluhan Sri Mulyani

Jumat, 8 Mei 2020 | 15:21 WIB
IMG_20200508_151641

Bantuan yang diberikan berisi lima kilogram beras, dua kaleng kecil sarden, 0,9 liter minyak goreng, dua bungkus biskuit, dua buah masker kain, dan dua batang sabun mandi. Nilainya setara Rp 149.500.


Bansos bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Jakarta.


Anies mengklaim pembagian bansos tahap pertama sebagian besar tepat sasaran. Dari target 1,2 juta KK penerima bansos, kata dia, 98,4 persen di antaranya tepat sasaran.


"Ada 1,6 persen dari distribusi yang sampai kepada orang yang tidak berhak, lalu dikembalikan. Ada yang salah alamat, orang mampu, sudah meninggal. Itu semua menjadi bahan koreksi dalam distribusi berikutnya," ucap Anies, Jumat (1/5/2020).


Namun, klaim Anies tersebut berbeda dengan data distribusi bansos di situs web corona.jakarta.go.id.


Berdasarkan rekap pendistribusian bansos pada 9-25 April 2020 di situs web tersebut, ada 1.049.317 KK yang telah menerima bantuan tahap pertama.


Persentasenya 87,4 persen dari target 1,2 juta KK penerima. Atau, persentasenya 87,8 persen bila target penerima sebanyak 1.194.633 KK.


Bansos dari pusat


Sejak 20 April 2020, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mendistribusikan bansos yang diberi nama bantuan presiden (banpres) kepada warga di Jakarta.


Bantuan sembako itu akan diberikan selama tiga bulan.


Catur Laswanto mengatakan, Kemensos memberikan bantuan kepada 947.126 KK di Ibu Kota.


Hingga Selasa (5/5/2020), banpres bulan pertama telah didistribusikan kepada hampir 86 persen KK penerima.


Karena adanya bansos dari pemerintah pusat, Pemprov DKI pun memutuskan menunda pemberian bansos tahap kedua.


"Program yang dilakukan saat ini itu oleh Kemensos diberikan tiap dua minggu. Ini sekarang sedang berjalan, itu dikelola oleh Kemensos," ucap Anies, Sabtu (2/5/2020).


Sementara itu, Anies berujar, bantuan yang diberikan oleh Pemprov DKI pada tahap pertama untuk mengisi kekosongan sebelum adanya bantuan dari Kemensos.

Halaman:

Tags

Terkini