Penyulut kerusuhan diduga kekecewaan suporter karena timnya kalah.
"Kekecewaan pada penonton yang timnya tak pernah kalah, hal itulah yang menggerakkan mereka, membuat mereka mencari pemain arema.
Aparat mencoba lalukan penghalauan.
"Penghalauan agar mereka tak masuk. Pencehagan dilakukan dengan penyemprotan gas air mata," ujarnya.
Adanya penyemprotan gas air mata membuat penonton panik dan mencoba keluar dari stadiun menuju satu titik pintu.
"Lari ke pintu 10, terjadi penumpukkan sesak nafas kekurangan oksigen!" Urainya
Proses evakuasi ke rumah sakit, dimana 2 anggota polri menjadi korban.
Kemudian 13 mobil rusak dengan 10 mobil dinas polisi.
Saat ini masih terdapat 180 yang dapat perawatan.
Masih menurut Nico dari 4.000 tidak semua anarkis, 1000 masih terdiam.
Tim akan melakukan pengecekan kembali.*
Artikel Terkait
Inilah Profil Dendy Sulistyawan, Pencetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia saat Lawan Curacao
Inilah Profil Dimas Drajad, Pemain Timnas Indonesia dan Prajurit TNI yang Tak Lelah Mencetak Gol
Inilah Profil dan Biodata Juninho Bacuna, Dikartu Merah karena Langgar Keras Marselino Ferdinan
Kalender MotoGP 2023 Dirilis, Mandalika Kapan? Inilah Jadwal Lengkapnya
Vietnam Open 2022, Indonesia Pastikan Satu Tempat di Partai Final, Berpeluang Terjadi All Indonesia Final!!
HEBAT!! Terjadi All Indonesia Final Ganda Campuran Vietnam Open 2022, Satu Gelar Juara Sudah Ditangan
Indonesia Dominasi Partai Final Mansion Sport Indonesia International Challenge 2022, Dua Juara di Tangan!!
Tragedi Kanjuruhan Catatan Kelam Sepak Bola Indonesia, Kapolda Jatim: 2 Anggota Polisi Turut Meninggal