Penyulut kerusuhan diduga kekecewaan suporter karena timnya kalah.
"Kekecewaan pada penonton yang timnya tak pernah kalah, hal itulah yang menggerakkan mereka, membuat mereka mencari pemain arema.
Aparat mencoba lalukan penghalauan.
"Penghalauan agar mereka tak masuk. Pencehagan dilakukan dengan penyemprotan gas air mata," ujarnya.
Adanya penyemprotan gas air mata membuat penonton panik dan mencoba keluar dari stadiun menuju satu titik pintu.
"Lari ke pintu 10, terjadi penumpukkan sesak nafas kekurangan oksigen!" Urainya
Proses evakuasi ke rumah sakit, dimana 2 anggota polri menjadi korban.
Kemudian 13 mobil rusak dengan 10 mobil dinas polisi.
Saat ini masih terdapat 180 yang dapat perawatan.
Masih menurut Nico dari 4.000 tidak semua anarkis, 1000 masih terdiam.
Tim akan melakukan pengecekan kembali.*