Joget “Aura Farming”, Fajar/Fikri Rayakan Kemenangan Spektakuler di Final China Open 2025

photo author
- Minggu, 27 Juli 2025 | 20:38 WIB
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri juara ganda putra di China Open 2025r 1000 China Open 2025 (Instagram@badminton.ina)
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri juara ganda putra di China Open 2025r 1000 China Open 2025 ([email protected])

(KLIKANGGARAN) – Kemenangan gemilang Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di final BWF World Tour Super 1000 China Open 2025 tak hanya mencetak sejarah, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam lewat selebrasi unik berupa tarian viral “aura farming” di tengah lapangan Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Minggu (27/7).

Pasangan ganda putra Indonesia ini merayakan keberhasilan menumbangkan unggulan kedua asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor meyakinkan 21-15, 21-14 dalam laga final berdurasi 35 menit.

Baca Juga: Sindiran Media Thailand usai Negeri Gajah Putih Keok Lawan Garuda Muda di Semifinal AFF U-23: Piala Dunia Hanya Retorika

Selebrasi mereka sontak mencuri perhatian. Setelah menyalami lawan, Fajar dan Fikri berdiri di tengah lapangan lalu berjoget “aura farming”, tarian yang belakangan viral di media sosial, terinspirasi dari gerakan mendayung saat lomba perahu tradisional Pacu Jalur di Riau.

Gerakan itu terdiri dari kombinasi aksi mendayung dan tangan terangkat ke atas—dilakukan dengan semangat, senyum lebar, dan mendapat sambutan meriah dari penonton yang memadati stadion.

“Kami sangat senang, ini selebrasi spontan. Tarian ini lucu dan viral, jadi kenapa tidak sekalian dirayakan seperti itu?” ujar Fajar usai laga.

Baca Juga: Candaan Jokowi saat Bertemu Mulyono di Acara Reuni UGM: Jangan Nambah Masalah Lagi

Tarian “aura farming” seolah menjadi simbol kekompakan, kegembiraan, dan rasa syukur, mengingat kemenangan mereka juga menjadi satu-satunya gelar untuk Indonesia di turnamen Super 1000 tahun ini.

Kemenangan Sempurna Fajar/Fikri

Kemenangan di China Open 2025 menandai prestasi luar biasa bagi Fajar/Fikri:

  • Juara tanpa kehilangan satu gim pun sejak babak pertama.
  • Mengalahkan pasangan unggulan dari Malaysia, China, dan Korea.
  • Menjadi satu-satunya pasangan non-China yang berhasil meraih gelar.
  • Baru dipasangkan dua turnamen, menggantikan Rian Ardianto dan Daniel Marthin.

Bahkan, kemenangan ini dipersembahkan khusus oleh mereka untuk mendiang legenda bulutangkis Iie Sumirat, yang wafat pada 22 Juli 2025.

“Gelar ini untuk Kang Iie Sumirat, legenda asal Bandung, kota kami berdua,” ujar Fajar.

Baca Juga: Chory, Siswa SMAN 1 Cirebon Berhasil Tembus Kedokteran UGM: Bukti Pentingnya Menjaga Mental saat Menghadapi Ujian

Dominasi Tuan Rumah China di Empat Nomor

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: antaranews.com, bwf

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X