korupsi

Korupsi Rp30,5 Triliun, Wanita Terkaya di Dunia Divonis 13 Tahun Penjara

Kamis, 19 Maret 2020 | 19:30 WIB
2C1E7CC4-9DA6-4F3C-8F4C-2CAB9BF96592_w640_h360_s


Uzbekistan,Klikanggaran.com - Gulnara Karimova, putri mendiang penguasa tiran Uzbekistan, Islam Karimov, yang juga pernah dijuluki sebagai salah satu wanita terkaya di dunia, namun kini harus mendekam di penjara karena kasus korupsi.


Baru-baru ini dikabarkan, dikutip dari Radio Free Europe Radio Liberty, wanita berusia 46 tahun itu dijatuhi hukuman penjara 13 tahun karena korupsi senilai 1,7 miliar poundsterling atau setara dengan 30,5 triliun rupiah. Dia divonis oleh pengadilan rahasia di Tashkent. Hukumannya akan dihitung mulai dari tahun 2015, ketika dia ditahan.


Mantan duta besar Inggris untuk Uzbekistan, Craig Murray, pernah menggambarkan 'putri' itu sebagai penjahat James Bond yang cantik namun mematikan.


"Gulnara Karimova adalah paket yang luar biasa. Lebih kaya dari Paris Hilton, tidak dapat disangkal lebih pintar dan bisa dibilang lebih seksi - dan saya sudah bertemu keduanya," kata Craig Murray.


Karimova pernah disiapkan untuk menggantikan ayahnya sebagai presiden, tapi rencana tersebut batal, setelah dia tersandung kasus korupsi.


"Setelah itu, dia seolah dibuang, dan tidak lagi dicintai di negaranya. Sekarang, dia dikurung di belakang kawat berduri di koloni narapidana suram nomor 21 di wilayah Tashkent," jelas Craig Murray.


Pada persidangan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, ia dituduh secara curang mengakuisisi aset senilai £ 455 juta dan menerima suap senilai £ 664 juta yang dibayarkan ke rekening luar negeri. Nilai total dugaan pencuriannya dari rakyat Uzbekistan mencapai lebih dari £1,7 miliar.


Dia dihukum karena mengorganisir kelompok kriminal, pemerasan, penggelapan karena penyelewengan, dan legalisasi pendapatan yang diperoleh dari kegiatan kriminal. Lima kaki tangannya juga dipenjara.


Pemerintah Uzbekistan telah menyita sekitar £1 miliar dari asetnya. Bulan lalu, Karimova memohon pengganti ayahnya, Presiden Shavkat Mirziyoyev agar mengizinkan pembebasannya, dengan alasan kesehatan yang buruk dan kebutuhan mendesak untuk operasi.


Tags

Terkini