Jakarta, Klikanggaran.com (24/12/2017) - Beberapa waktu lalu Antonius Tonny Budiono berkicau pada sidang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bahwa ada sebagian uang suap yang mengalir ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampers) sebesar Rp 150 juta.
Menurut pandangan Ferdinand Hutahaean, Aktivis Rumah Amanah Rakyat (RAR), hal tersebut merupakan tamparan keras bagi wajah di lingkaran utama Presiden Jokowi. Sebagaimana kita ketahui, Paspampres itu sudah punya anggaran yang memadai dan sangat cukup. Karena Paspampres adalah prajurit-prajurit utama pilihan, terpilih atas integritas, loyalitas, kepribadian, dan tangkas serta cerdas.
“Sehingga menjadi sangat aneh ketika pasukan khusus ini dituduh menerima suap,” tegas Ferdinand Hutahaean saat diwawancarai via telpon pada Sabtu (23/12/2017).
Ferdinand melihat, ini tidaklah murni suap kepada prajurit. Anggarannya pun sering sudah dimasukkan dalam anggaran acara resmi. Memang, ini sebagai bentuk keramahan berlebihan dari panitia kepada Paspampres saat ada kunjungan Presiden.
"Sering kita mendengar bahwa prajurit bukan cuma Paspampres, bahkan instansi lain ketika bertugas dapat perhatian lebih dari panitia,” tuturnya.
Ferdinand menegaskan, pengakuan terdakwa dan uang yang digunakan adalah uang korupsi, maka perlu ada tindak lanjut dan pemeriksaan internal oleh TNI. Jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi, karena akan mencoreng lembaga kepresidenan dan mencoreng nama satuan Pasukan Pengamanan Presiden.
“Terakhir, mungkin Presiden perlu lebih memperhatikan kesejahteraan prajurit pengawalnya, agar tidak kekurangan,” tutupnya.
(Baca juga : Uang Haram Ini Ngalir ke Paspampres Jokowi, Saatnya Buka-Bukaan!!!)