Para hadirin peserta Rakornas LPNU dari perwakilan seluruh Indonesia, Ketua Umum Muslimat NU Nyai Hj. Nur Hayati Abdul Qodir (istri KH. Said Aqil Siradj), para pejabat, dan tamu undangan yang hadir semua mendengarkan pidato Kiai Said dengan penuh khidmat. “Menghadapi Musibah, NU Tidak Boleh Diam. NU membentuk satgas covid-19,” kata Kang Said.
Jumlah Satgas covid yang dibentuk PBNU mencapai 225 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut merupakan jumlah satgas terbanyak di Indonesia. Menurut Kiai Said, jika dihitung, bantuan yang diterima dari berbagai pihak termasuk bantuan negara-negara asing, dan swasta kepada PBNU untuk penanggulangan covid-19 dan dampaknya, mencapai sekitar 600 miliar rupiah.
Pencegahan covid-19, tidak bisa dilepaskan dari penanggulangan dampak buruk pada sektor perekonomian. “Perlu ditingkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan orang-orang non muslim,” kata Kang Said, seraya mencontohkan bagaimana Rasulullah melakukan hal itu. Berkaitan dengan toleransi kepada non muslim, bagi warga Nahdiyin sudah selesai. “Bagi warga NU tidak hanya toleransi kepada yang berlainan agama yang diperlukan, tapi juga perlu diwujudkan toleransi ekonomi. Ini masih belum terwujud. Kesenjangan ekonomi masih lebar,” ujar Kang Said