Njoom mengatakan dia memproduksi kurma organik tanpa bahan kimia dan membawanya ke pasar di mana "banyak orang tertarik untuk membeli produk ini karena mereka alami".
Dagher, sementara itu, melihat pasar petani sebagai peluang untuk memperkenalkan pertanian ramah lingkungan, yang telah diadaptasinya di "Human Farm" miliknya, tempat ia memproduksi tomat, terong, labu, dan banyak produk lainnya.
Haifa Zaytoun, seorang koki dari Yerusalem, mengatakan bahwa dia selalu membeli dari pasar petani untuk mendukung para petani Palestina. Dia juga mempercayai produk mereka, yang menurutnya sangat bagus dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
"Saya juga suka membantu ibu-ibu rumah tangga yang bekerja di bidang produksi pangan, baik dengan mengolah tanah atau beternak domba. Mereka membuat keju dan labneh yang sangat baik dan harganya cocok," katanya.
Penyelenggara juga bertujuan menjadikan pasar sebagai acara hijau dan ramah lingkungan dengan mendorongnya menjadi bebas plastik, terutama terkait kotak pajangan dan tas belanja.
Mereka mendorong pembeli untuk membawa tas jinjing tekstil sendiri atau membeli tas kertas yang ditawarkan di pasar. Selain itu, petani harus datang dari daerah sekitar untuk mengurangi polusi akibat transportasi.
Yang terpenting, produk yang dijual di pasar bersifat musiman, dan sayuran diproduksi dengan cara tradisional dan etis. Penyelenggara berharap ini secara perlahan akan membangun kesadaran akan perlunya menghilangkan sampah dan peduli terhadap lingkungan.
Para aktivis percaya bahwa menjadikan pertanian sebagai tindakan yang menguntungkan dengan memasarkan produk akan mendorong petani untuk mengolah lebih banyak petak lahan di daerah sasaran.
Dengan pasar yang sudah berkembang di beberapa kota Palestina, kota-kota lain seperti Betlehem dan Jenin akan memulai bisnis mereka sendiri dalam beberapa minggu mendatang.
Sumber: Middle East Eye