MBS: Machiavellian Menanti Tahta (Bagian 3)

photo author
- Jumat, 25 September 2020 | 12:44 WIB
mbs 2019 afp (1)
mbs 2019 afp (1)

Tetapi Muhammad masih muda dan memiliki sedikit pengalaman bisnis. Perusahaannya tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan usaha patungan internasional. Sekitar dua tahun kemudian, Verizon berkemas dan pulang, menganggap investasi itu sebagai kerugian.


Perusahaan lokal Muhammad lebih sukses dan mulai mengeluarkan jutaan dolar, mengurangi kecemasannya dan berkontribusi pada peti perang baru yang akan diperlukan untuk menunjukkan kemurahan hati kepada suku-suku penting dan tujuan agama — semua prasyarat untuk membangun pengikut yang akan mendukung tawaran oleh ayahnya untuk menjadi raja.


Tapi kemudian Muhammad, masih berusia dua puluhan, diselidiki sehubungan dengan kejahatan pasar. Regulator telah menemukan pola yang mencurigakan dalam akun perdagangan sekelompok pangeran, termasuk Muhammad. Tepat sebelum pengumuman besar, mereka bertaruh pada sebuah saham, mendapatkan keuntungan besar. Regulator mencurigai perdagangan orang dalam daripada pengambilan saham yang beruntung. Yang kalah dalam perdagangan seringkali adalah pemerintah.


Kepala regulator saham Arab Saudi saat itu, Muhammad Al Shaikh, menyelidikinya. Dia membuat  Muhammad kepansan dan memutuskan bahwa seorang pedagang yang bertindak atas nama pangeran, bukan Muhammad sendiri, yang bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut. Al Shaikh menasihatinya bahwa lebih baik menempatkan portofolio sahamnya dalam dana investasi.


Insiden itu membuat marah Raja Abdullah, yang mengeluarkan dekrit yang mengatakan bahwa pangeran pun tidak boleh melanggar hukum pasar. Muhammad tidak disebutkan namanya, tetapi dia tersengat oleh pengalaman itu, dan posisinya dalam keluarga jatuh.


Dia terkesan oleh Al Shaikh, ketua Otoritas Pasar Modal dan mantan pengacara White & Case, yang telah memperlakukannya dengan tegas namun dengan hormat, menjauhkannya dari masalah. Dia menempatkan hukum di atas ketinggian, perubahan tajam dari tradisi lama Saudi tentang "penguasa yang paling tahu." Al Shaikh dididik di Amerika Serikat dan bekerja untuk Bank Dunia. Pangeran Muhammad menyadari bahwa orang yang ditugasi untuk menyelidikinya suatu hari bisa menjadi sekutu yang kuat.


Baca Juga:


Kisah Pangeran Alwaleed Ditahan di Hotel Ritz Carlton yang Diubah MBS Menjadi Penjara


Intrik di Istana Saudi sebelum Raja Salman Naik Tahta


MBS: Machiavellian Menanti Tahta (Bagian 1)


MBS: Machiavellian Menanti Tahta (Bagian 2)


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Shinni

Tags

Rekomendasi

Terkini

X