KLIKANGGARAN--Di saat pengungsi sedang bertahan hidup setelah erupsi Semeru, sebuah rumah produksi mengadakan syuting Sinetron.
Adegan sinetron sedang berpelukan untuk dipertontonkan di tengah tenda pengungsian Semeru, Desa Penangal, Candipuro, Lumajang Jawa Timur.
Tak perduli puluhan mata pengungsi Semeru menatap. Seolah mata anak-anakpun diabaikan demi kepentingan sinetron yang berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM).
Seperti sudah kehilangan empati terhadap sesama, rumah produksi sinetron memilih pengambilan gambar untuk keperluan Sinetron di tenda pengungsian.
Baca Juga: Profil Ikhsan Fandi, Pemuda Keturunan Indonesia Andalan Singapura
Kegiatan tidak etis ini jelas mengundang komentar dari siapa saja, termasuk dari para relawan bencana .
Adalah Akun @cakyo _saversemeru yang merasa risih mengunggah adegan pelukan dari sinetron tersebut.
Sudahlah mengganggu mobilitas relawan pengungsi semeru, lalu adegan yang diambilpun tak pantas untuk dilihat semua orang apalagi anak-anak.
Sebuah komentar pedas disampaikannya.
Baca Juga: Stt...Menurut dr. Zaidul Akbar, Kelebihan Makanan Ini Membuat Kaum Adam Jadi Feminin
"BENCANA BUKAN DRAMA"
Ketika kami relawan lokal, yang tidak punya nama yang membantu saudara sendiri penuh drama, sekarang lokasi pengungsian justru dijadikan lokasi syuring sebuah drama
INI BENCANA BUKAN DRAMA JANGAN JADIKAN BENCANA MENJADI SEBUAH DRAMA
Begitu itu caption dari postingan akun @cakyo_saversemeru Rabu, 22 Desember 2020.
Salah satu pemeran sinetron tersebut Rebecca Tamara langsung meminta maaf karena menyetujui pengambilan gambar adegan tersebut.