Pemerintah Hindia Belanda menghargai usaha Mbah Moedjair dengan memberikan santunan bulanan, dan pemerintah daerah mengangkatnya sebagai Jogo Boyo (penjaga desa) di daerah Papungan.
Mbah Moedjair dimakamkan di pemakaman umum Desa Papungan, dan jalan menuju pemakamannya diberi nama Jl. Ikan Mujair.
Baca Juga: Draft Rancangan Revisi Kuhap yang Akan Melarang Publikasi Persidangan: Jangan Melanggar Hukum
Di batu nisan Mbah Moedjair terdapat relief ikan mujair dan tulisan "Moedjair Penemu Ikan Moedjair".
Ikan mujair tidak hanya dibudidayakan di Indonesia, tetapi juga menyebar ke berbagai wilayah di dunia.
Silakan bagikan artikel ini.