Jakarta.www.klikanggaran.com, -- Direktur PT Koba Group, Lisa Heriyati, menilai karakteristik masyarakat Jawa Timur sebagai pekerja sangat disukai bangsa Jepang. Mulai keramahtamahan, rajin, cara kerja hingga loyalitasnya, ketimbang beberapa negara lain.
"Jadi, kami apresiasi Pemprov Jawa Timur yang siap bekerjasama sebagai mitra rekrutmen pekerja ke Jepang. Dan, kami telah terdaftar di Kemenakertrans RI & BP2MI sebagai salah satu RSO (Registered Support Organization) yang terdaftar resmi di Ministry of Justice (MOJ, Kementerian Hukum) Jepang," ujar Lisa usai menandatangani MoU pendidikan dan latihan dan penempatan kerja ke Jepang dengan Disnakertrans Jatim.
Diharapkannya, dukungan Pemprov Jatim segera disosialisasi dan diinformasikan peluang kerja itu agar lebih banyak calon pekerja Jatim sesuai jalur resmi dan aman, serta mengikuti prosedur yang benar.
"Semoga Pemprov Jatim segera merealisasikan kerjasama ini melalui UPT P2TK ditunjuk segera membuat Time Work Line, Brosur dan Draf Perjanjian Kerjasamanya."
PT Koba menginformasikan, Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja bagi perusahaan di Jepang sebanyak 345.000 orang dengan 14 jenis pekerjaan. Peluang kerja itu diperebutkan oleh pekerja asal Indonesia dan 9 negara lain diantaranya Vietnam, Philipina, Myanmar dan Nepal. Koba Group & Pemprov Jatim bekerjasama dalam program Special Skilled Worker (SSW).
BLK Skill
Sementara Kadisnakertrans Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo, mengakui kerjasama ini segera dimanfaatkan sebagai peluang dari perusahaan resmi untuk keberangkatan pekerja migran ke Jepang, KOBA group.
"Tahun depan, semua BLK milik Disnakertrans Jatim bisa didorong menyiapkan SDM & asrama serta laboratorium bahasa untuk mensupport penyediaan calon pekerja migran terampil," ujarnya, Selasa (25.5/21).
Untuk itulah, katanya, Disnaker Jatim mensinergikan kegiatan mulai proses rekrutmen, pelatihan dan dokumen serta membantu menyebarluaskan informasi, penyediaan sarpras, membantu menanggung bantuan biaya pelatihan dan sertifikasi melalui APBD Jatim.
"Kami melihat peluang itu menjadi modal masyarakat Jawa Timur setelah mendengar penjelasan ibu Lisa selaku Direktur Koba Group di Indonesia," ulas Himawan.
Penulis : Ikhsan