Ketika Peralatan Berharga Puluhan Miliar Rupiah Belum Dipergunakan, Tak Ada Pendapatan Dihasilkan Sucofindo?

photo author
- Selasa, 23 Juli 2019 | 16:00 WIB
sucofindo cibitung
sucofindo cibitung


Jakarta, Klikanggaran.com (23-07-2019) -- PT Sucofindo melaksanakan investasi peralatan kegiatan survey seismic akuisisi data. Investasi pada peralatan ini direncanakan digunakan sebagai pengembangan jasa baru di PT Sucofindo yang direncanakan akan menambah pendapatan dalam lima tahun ke depan. Proposal kebutuhan pengadaan peralatan tersebut diajukan oleh SBU Hulu Migas dan Produk Migas (HMPM) pada 1 Juni 2014. Peralatan seismic tersebut merupakan peralatan yang digunakan untuk akuisisi data dalam memetakan titik lokasi potensi minyak bumi. Selama ini PT Sucofindo menyewa peralatan tersebut dari pihak lain, ketika menerima pekerjaan akuisisi data seismic dari pihak customer.


Mengacu pada proposal yang telah diajukan pada tanggal 1 Juni 2014, SBU HMPM kemudian membuat Permintaan Pengadaan Barang/Jasa (PPB/J) pada tanggal 12 Agustus 2015 dengan total nilai kebutuhan pengadaan sebesar Rp42.590.383.605,00 (termasuk PPN).


Pada tanggal 24 November 2015 Direktur Utama PT Sucofindo menunjuk tiga pemasok peralatan seismic di atas sesuai surat Nomor 136/P- XI/PMN/INV/2015. Berdasarkan persetujuan tersebut, pada tanggal 7 Desember 2015, Tim Pengadaan melakukan pengadaan investasi peralatan seismic. Atas  penawaran peralatan seismic yang diajukan Scl, Inva dan Zha kemudian PT Sucofindo melalui Tim Pengadaan melakukan negosiasi harga dengan harga yang disepakati, yaitu Rp34.388.876.694,00.


Pengadaan tersebut telah diterima oleh PT Sucofindo secara bertahap, dengan penerimaan peralatan terakhir diterima pada bulan Desember 2016 dan telah dibayar seluruhnya pada tanggal 7 Maret 2017.


Setelah peralatan yang diadakan tersebut diterima seluruhnya, SBU HMPM mengajukan kembali PPB/J pada tanggal 8 Maret 2016 untuk pengadaan peralatan tambahan untuk kegiatan akuisisi data seismic. Peralatan tambahan tersebut berupa desktop computer serta software pengolah data (Promax Software PC & Server/Workstation dengan Type R50000i dan Workstation Field Seis Space 2D/3D). Pengajuan pengadaan peralatan tambahan berupa desktop computer serta software pengolah data telah disetujui Direktur Utama pada tanggal 4 Maret 2016.  


Proses pengadaan desktop computer serta software pengolah data dilakukan melalui penunjukan langsung kepada PT GSI. Nilai penawaran yang diajukan PT GSI sebesar Rp1.680.000.000,00 tanpa dilakukan negosiasi dan langsung ditetapkan oleh Tim Pengadaan dengan mempertimbangan    harga tersebut di bawah ToR yaitu sebesar Rp1.800.000.000,00. 


Rendahnya harga minyak dunia mempengaruhi keinginan perusahaan yang bergerak di bidang oil dan gas di antaranya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Pada saat harga rendah, perusahaan tidak ingin melakukan investasi baru untuk pengembangan lokasi baru minyak bumi, karena potensi pengembalian atas investasi rendah. Dengan rendahnya investasi pengembangan lokasi baru minyak bumi, maka permintaan pekerjaan akuisisi data seismic menjadi berkurang. Di lain pihak tujuan utama investasi peralatan seismic adalah memperoleh pendapatan dan menjadi salah satu perusahaan BUMN di bidang jasa seismic.


Sehubungan dengan kepemilikan peralatan seismic tersebut, PT Sucofindo telah menerima Pekerjaan Jasa-jasa Data Akuisisi Seismic 2D dari PT CBR sesuai kontrak Nomor 001/CON/CRBR-SCI/XII/2016 tanggal 1 Desember 2016 senilai Rp22.800.000.000,00.  Jangka waktu kontrak ditetapkan selama enam bulan sejak Surat Perintah Kerja (SPK) tanggal 13 Maret 2017 atau berakhir tanggal 08 September 2017. Kontrak tersebut telah dilakukan amandemen kontrak tanggal 13 Maret 2017 kontrak terkait jangka waktu  pekerjaan.


Dokumen pada klikanggaran menyebutkan bahwa sampai dengan pemeriksaan fisik tanggal 30 November 2017 diketahui peralatan senilai Rp36.068.876.694,00  (Rp34.388.876.694,00 + Rp1.680.000.000,00) masih tersimpan di Laboratorium HMPM Cibitung dan belum dipergunakan, sehingga belum menghasilkan pendapatan. Selain itu berdasarkan data penyusutan aset dari sistem keuangan per 30 November 2017, Biaya Depresiasi atas peralatan seismic tersebut adalah sebesar Rp6.825.912.500,00.


 


(emka)


 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X