Jakarta, Klikanggaran.com (14-07-2019) -- Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, dan Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, didampingi oleh Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Bambang Sutrisno, dan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ridwan, meresmikan kerja sama antara BNI Syariah dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam penyediaan layanan administrasi Rekening Dana Nasabah (RDN) pada Jumat (12-7-2019) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta.
Target pasar layanan produk RDN tersebut adalah nasabah perusahaan sekuritas yang akan bertransaksi saham syariah di pasar modal. Layanan itu pun akan terafiliasi dengan Tabungan BNI RDN iB Hasanah yang dapat digunakan sebagai rekening penampungan transaksi saham nasabah di pasar modal, demikian penjelasan Abdullah.
Pembukaan RDN ditargetkan dapat dilakukan pada semester kedua 2019.
Dalam keterangan resminya, Abdullah berkata: "Tujuan kerja sama ini adalah dalam rangka meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga [DPK], selain itu juga dalam rangka pengembangan ekosistem halal."
Manfaat kerja sama tersebut antara lain, mendukung perusahaan sekuritas yang memfasilitasi jual beli saham syariah untuk investor. Selain itu, kerja sama itu pun dapat meningkatkan keamanan dana investor dan memudahkan investor memantau transaksi penyelesaian saham.
Nasabah yang hendak bertransaksi saham syariah akan dibukakan RDN BNI Syariah melalui perusahaan sekuritas. Saat ini BNI Syariah telah bekerja sama dengan BNI Sekuritas.
Pembukaan RDN di BNI Syariah ditargetkan dapat beroperasi pada semester kedua tahun ini. Pada tahun pertama diharapkan pembukaan RDN dapat mencapai 1.000 rekening.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KSEI menjelaskan bahwa semakin banyak dan beragamnya Bank Administrator RDN akan memudahkan investor dalam melakukan investasi di pasar modal. Hal tersebut karena investor memiliki beberapa pilihan bank untuk membuka rekening RDN.
Menurut Uriep, "Penambahan jumlah Bank Pembayaran juga menjadi salah satu upaya untuk memperluas jaringan pasar modal melalui kerja sama co-branding dengan perbankan.”
Dengan dukungan total 16 bank administrator RDN, maka total jaringan perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh investor pasar modal Indonesia berjumlah 20.000 kantor cabang. [emka]