Ekspor RI Amblas, CPO Jadi Biang Keladi?

photo author
- Sabtu, 16 Maret 2019 | 17:31 WIB
Ekspor
Ekspor






Jakarta, Klikanggaran.com (16-03-2019) - Crude Pam Oil (CPO) atau minyak sawit mentah dinilai menjadi salah satu biang keladi mengapa ekspor RI amblas. Mengacu Bursa Malaysia Derivatives Exchange, harga rata-rata minyak sawit mentah (Crude Pam Oil/CPO) sepanjang Januari-Februari 2019 memang tercatat turun 15,18% menjadi hanya US$ 543,76/ton.





Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor minyak sawit yang hanya mencapai USD 2,94 miliar di periode Januari-Februari 2019 ini menjadi penyebab ekspor amblas. Nilai tersebut masih tercatat turun sebesar 15,06% dibanding periode sebelumnya.





BPS telah merilis bahwa neraca perdagangan Ri pada bulan Februari 2019 berhasil membubuhkan surplus sebesar USD 330 juta. Kendati surplus, secara komulatif nilai ekspor dan impor Indonesia mengalami penurunan.





Lebih lanjut, nilai ekspor yang berhasil dicapai RI pada bulan Februari 2019 berdasarkan data BPS adalah sebesar USD 12,53 miliar. Sedangkan impor juga ikut tergerus, hingga hanya mampu terkoreksi sebesar USD 12,2 miliar.





Masih menurut BPS, capaian ekspor tersebut ternyata tercatat turun hingga 11,33% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya dan impor yang tercatat terkoreksi hingga 13,98% di periode yang sama.





Di lain sisi, aturan baru yang diterapkan oleh Komisi Uni Eropa ikut mengerek pergerakan CPO semakin tertekan. Di mana kriteria baru penggunaan minyak sawit untuk bahan baku pembuatan biodiesel telah ditentukan.





Dalam aturan tersebut, bahan baku biodiesel yang bersumber dari minyak sawit telah dikategorikan sebagai produk yang tidak berkelanjutan alias tidak dapat digunakan. Tentu saja ini menjadi kampanye negatif terhadap CPO di mata dunia.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bagus AlFatah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X