Defisit Transaksi Saat Ini, Cetak yang Terburuk Sejak 12 Tahun Terakhir?

photo author
- Sabtu, 16 Februari 2019 | 14:00 WIB
Defisit Transaksi
Defisit Transaksi

Jakarta, Klikanggaran.com (16-02-2019) - Kondisi neraca perdagangan republik Indonesia yang kini mengalami defisit transaksi, ternyata cukup memprihatinkan. Sebab defisit kali ini merupakan yang terburuk sejak 12 tahun terakhirnya.

Defisit transaksi ini bisa dilihat dari hasil data perdagangan internasional Indonesia periode Januari 2019 telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Indonesia mengalami penurunan ekspor hingga 4,7 % Year on Year (YoY). Kondisi ini lebih dalam dari hasil beberapa konsensus yang dihimpun oleh berbagai penelitian. Yang sebelumnya meramal penurunan ekspor hanya berkisar di angka 0,6 - 1 % YoY.

Sementara itu, catatan atas impor Indonesia terkoreksi turun sebesar 1,83 % YoY. Akibatnya, defisit neraca dagang bulan Januari lalu tersebut menyentuh angka USD 1,16 miliar. Bila dilihat dari kondisi defisit setiap tahunnya mulai dari tahun 2008, angka ini merupakan defisit transaksi terparah yang dialami Indonesia.

Masih seperti biasa, kinerja ekspor bulan Januari yang mengecewakan tersebut dipicu oleh kontraksi pada kedua pembentukannya. Misalnya pada sektor migas dan non-migas. Sebab tercatat, sepanjang Januari 2019 ekspor migas RI anjlok 6,72 % YoY. Sementara ekspor non-migas ikut jeblok sebesar 4,5 % YoY.

Defisit Transaksi Perdagangan


Sementara dari sisi impor, tingginya tekanan dari seluruh produk barang konsumsi begitu derasnya. Hingga menaikkan impor barang konsumsi sampai ke level 10,39 %. Kemudian, untuk impor bahan baku cenderung mengalami peningkatan yang tidak signifikan, yakni pada level 0,11 % YoY. Dan, untuk impor barang modal mengalami penurunan hingga 5,1 % YoY.

Terjadinya defisit perdagangan yang cukup dalam di awal tahun ini tentunya perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab bila dilihat setiap tahunnya, kinerja perdagangan internasional di awal tahun biasanya mengalami surplus.

Untuk itu, semoga pemerintah bisa segera melakukan perbaikan atas perdagangan internasional dengan menggenjot ekspor produk dalam negeri. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki tantangan untuk bisa memproduksi lebih banyak minyak mentah dalam negeri. Sehingga bisa menekan impor minyak mentah dunia.

Besar harapan publik agar pemerintah bisa melakukan langkah-langkah perbaikan terkait kinerja perdagangan tersebut.

Baca juga : Catatan Kelam 2018, Defisit Migas pada Neraca Perdagangan RI

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bagus AlFatah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X