Jakarta, KlikAnggaran.com - Ditekan dari berbagai sisi, penjualan iPhone terus menurun belakangan ini. Kompetisi adalah alasan utama dari merosotnya pemasukan perusahaan berbasis di Cupertino ini. Dalam laporan keuangan terbarunya, iPhone hanya terjual 40,4 juta unit, anjlok 15% dari tahun sebelumnya.
Sementara Samsung sebagai musuh bebuyutannya, menurut riset Strategy Analytics bangkit di kuartal II 2016 dengan menjual total sekitar 80 juta unit smartphone. Kesuksesan Galaxy S7 dan S7 Edge di pasaran membuat raksasa elektronik asal Korea Selatan ini membukukan keuntungan USD 7,17 miliar di periode April sampai Juni 2016.
Semakin kuatnya sepak terjang vendor setempat membuat pangsa pasar iPhone terus terkikis. Ini sangat beresiko jika Apple tidak segera bertindak. Selain Huawei yang sudah lama berkecimpung di jagat smartphone, Xiaomi, Oppo, dan Vivo yang sempat masuk 5 besar produsen ponsel terbesar dunia, menjadi ancaman besar. Dinilai berisiko jika mereka terus menempuh cara yang sama dan tidak mengindahkan ancaman dari para rival.
Danny Levinson dari Matoka Capital memberikan masukan dengan mempertanyakan, mengapa Apple tidak menciptakan ponsel dual SIM, memangkas harga dan benar-benar mencari alasan mengapa konsumen di China membeli ponsel Android.
”Oppo dan Vivo bermain di segmen kelas menengah, jadi konsumen tidak melihat merek tersebut sebagai vendor China murahan, namun sebuah brand yang memang diinginkan," kata Tay Xiaohan, Senior Market Analyst IDC kepada Forbes, Jumat (29/7/2016).
(kr)