Jakarta, Klikanggaran.com - Kreatifitas seni memang tidak bisa diukur, sejauh mana ide dan gagasan seseorang dituangkan dalam bentuk karya seni. Dunia seni pun sejatinya memang bukanlah hal yang stagnan dengan batasan tertentu, namun lebih jauh, seni mampu hadir dalam setiap dimensi, dengan ruang dan waktu tanpa batas.
Siapa dapat menyangka bahwa melesatnya perkembangan jaman yang semakin canggih juga mempengaruhi perkembangan dunia seni, terutama seni dalam dunia potogarphy.
Dunia seni memang cukup menarik, karena seni itu bicara ’rasa’, ide, serta gagasan. Sebagaimana diutarakan oleh salah satu tim kreatifitas Bank Sampah Nusantara (BSN), Yusuf Dullahi, bahwa seni memang tidak terbatas baik soal ide dan gagasan maupun media yang akan digunakan.
Satu contoh, Yusuf mengatakan bahwa ada sebuah kaligrafi yang dibuat oleh tim BSN dengan media batok kelapa yang disusun rapi sebagai pengganti tinta atau cat yang biasa dahulu digunakan sebagai media untuk menulis kaligrafi.
"Kita juga ada kaligrafi terbuat dari batok kelapa. Yah, intinya semua jenis sampah yang bisa didaur ulang menjadi barang seni kita kerjakan, tidak harus fokus pada sampah kertas saja," kata Yusuf di Jakarta, Minggu (09/10/2016).
Yusuf menjelaskan bahwa memang tingkat kesulitan membuat kaligrafi dari batok kelapa cukup lumayan jika dibandingkan dengan menggunakan kuas dan tinta atau cat.
"Ini kan, yang kita gunakan adalah pecahan atau serpihan batok kelapa yang sudah tidak dipakai oleh tukang kelapa atau tukang areng, yang memang ukurannya sangat kecil. Kesulitan itu timbul ketika membentuk sebuah tulisan karena sudah dapat dipastikan bentuk serta ukuran pecahan batok kelapa tidak sama. Nah, di situlah seninya, harus kita kikir satu per satu, lalu diampelas untuk menghaluskan. Nah, itulah hasilnya jika sudah dihaluskan," ungkapnya.