Jakarta, klikanggaran.com- Pendistribusian dan pemenuhan pasokan semen untuk pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa serta Bali dan Nusa Tenggara Barat akan berjalan semakin lancar, didukung dengan beroperasinya grinding plant atau pabrik penggilingan semen yang dibangun oleh kelompok usaha Bosowa di Banyuwangi, Jawa Timur.
Realisasi investasi pabrik ini mencapai Rp800 miliar dengan kapasitas produksi sebanyak 1,8 juta ton semen per tahun.
Pabrik semen Banyuwangi ini merupakan proyek industri infrastruktur dasar ketiga yang dibangun oleh Bosowa Corporindo, setelah Semen Bosowa Maros, Sulawesi Selatan (tahun 2000) dan Semen Bosowa Batam, Kepulauan Riau (2014).
Hingga November 2016, Bosowa telah menanamkan investasi sebesar Rp1 triliun untuk proyek-proyeknya, di tengah masa resesi ekonomi dunia.
Selanjutnya, kapasitas terpasang produksi dari tiga unit pabrik semen Bosowa tersebut akan mencapai 7,2 juta ton per tahun. Pembangunan terminal LPG di Banyuwangi dengan kapasitas mencapai 10.000 metrik ton (MT) tersebut menelan investasi sebesar Rp787 miliar.
Proyek tersebut merupakan salah satu keberhasilan pengembangan usaha dan sebagai wujud nyata kemampuan Bosowa Group melalui anak perusahaannya PT. Misi Mulia Petronusa untuk memanfaatkan peluang distribusi LPG di Wilayah Timur Indonesia.
Sementara itu, Menperin RI, Erlangga Hartarto, berharap dengan keberadaan terminal LPG Bosowa di Banyuwangi akan membantu pemenuhan kebutuhan LPG di wilayah Jawa Timur, Bali dan sekitarnya.
Selain itu, dapat memperkuat jalur distribusi LPG dari Pertamina untuk Wilayah Timur Indonesia.
“Upaya itu menunjang program pemerintah untuk mengkonversi penggunaan minyak tanah menjadi gas yang dimulai pada tahun 2007. Selain sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, LPG juga dapat menjadi bahan bakar atau bahan baku industri sehingga potensi penggunaan LPG dimasa yang akan datang cukup besar,” papar Airlangga.
[Editing: @mang_kamil]