(KLIKANGGARAN) – Target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen menjadi fokus utama pemerintahan saat ini. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, meyakini target ambisius itu bisa diwujudkan dengan dukungan investasi yang kuat.
Menurut Rosan, investasi merupakan kunci penting dalam mendongkrak laju ekonomi nasional, terutama setelah konsumsi domestik. Berdasarkan perhitungan Kementerian PPN/Bappenas, kebutuhan investasi agar ekonomi tumbuh 8 persen mencapai Rp13.032 triliun.
Realisasi Investasi Semester I 2025 Capai Target
Rosan menjelaskan, capaian investasi pada semester I 2025 sudah sesuai target, yakni Rp942,9 triliun atau meningkat 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian tersebut dinilai sejalan dengan target hingga akhir tahun.
“Dari itu semua, kontribusi dari luar Jawa justru lebih besar, kurang lebih 55 persen, dari Jawa kurang lebih 45 persen. Tapi itu emang target yang dicanangkan oleh Bappenas ke kami,” kata Rosan dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Oktober 2025.
“Kita punya keyakinan, kontribusi dari investasi itu Insya Allah bisa kami capai dalam rangka pertumbuhan 8 persen,” imbuhnya.
Danantara Dorong Kepercayaan Investor
Rosan menuturkan, kehadiran Danantara menjadi faktor penting dalam meningkatkan keyakinan investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Investor baik dalam maupun luar negeri saat kami berkunjung, itu memberi keyakinan dan confidence kepada investor di luar negeri untuk investasi di Indonesia. Kenapa? Karena saya bilang ke mereka, kita Danantara, bisa berinvestasi bersama-sama dengan mereka,” paparnya.
“Kita tidak harus mayoritas, kita bisa minoritas, tapi kita sama-sama investasi. Ini memberi kepercayaan diri kalau dari negara berani, berarti mereka akan memastikan proyek ini akan berjaya dengan baik, dengan cepat, dan tentunya menghasilkan return yang baik juga,” terangnya.
Menurutnya, Danantara memberikan kekuatan dan keberanian dalam memperluas investasi strategis nasional.
Optimisme Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial
Rosan menambahkan, pertumbuhan ekonomi 8 persen harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar pembangunan berkelanjutan bisa tercapai.
“(Pencapaian 8 persen) apabila manusianya ikut tumbuh bersama dengan kita, tumbuh dalam arti kata yang luas, wawasan, tumbuh dalam pemahaman, dan tumbuh dalam arti kata pengertian luas di mana mereka bisa siap menghadapi tantangan global, baik secara geopolitik, secara geoekonomi sehingga Indonesia bisa menavigasi dengan benar,” jelasnya.
Ia meyakini, dengan strategi tersebut, target 8 persen merupakan hal yang “achievable”.