bisnis

5 Kesalahan Fatal saat Membeli Asuransi Jiwa yang Bisa Rugikan Keluarga, dari Tunda Polis hingga Abaikan Jumlah Pertanggungan

Selasa, 2 September 2025 | 14:04 WIB
Ilustrasi kesalahan dalam mengambil asuransi jiwa saat membangun kemandirian finansial. ((Freepik.com))

(KLIKANGGARAN) - Asuransi jiwa sering disebut sebagai instrumen penting untuk melindungi masa depan keuangan keluarga.

Namun, perlindungan ini hanya efektif jika dipilih dan dikelola dengan tepat.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang melakukan kesalahan saat membeli polis.

Pendiri Whitford Financial Planning, Michael Helveston menilai kekeliruan itu mulai dari menunda pembelian hingga salah memilih produk.

Baca Juga: Jaga Kondusivitas Daerah, Bupati Andi Rahim Imbau Masyarakat Bijak Bermedia Sosial

“Jangan remehkan peran asuransi jiwa. Salah langkah bisa membuat perlindungan yang Anda pikir sudah cukup, justru tidak mencukupi,” ujar Michael dalam laporan Investopedia yang dikutip pada Selasa, 2 September 2025.

Berikut lima kesalahan yang kerap dianggap sepele, padahal bisa menjadi bom waktu bagi finansial keluarga:

1. Menyepelekan Jumlah Pertanggungan
Banyak pemegang polis memilih nilai perlindungan yang terlalu kecil. Kondisi ini justru berisiko meninggalkan keluarga dalam kesulitan finansial.


“Pertanggungan yang terlalu sedikit sama saja seperti tidak punya asuransi. Bayangkan cicilan rumah Rp300 juta, tetapi perlindungan hanya Rp50 juta. Itu jelas tidak cukup,” jelas Michael.

Baca Juga: Pimpinan Buruh Ingatkan Pejabat RI Stop Flexing, Tekankan Demo Damai dan Dorong Pembahasan RUU Ketenagakerjaan

Noah Damsky dari Marina Wealth Advisors menambahkan, manfaat asuransi jiwa sejatinya adalah menggantikan penghasilan.


"Itu yang membayar makan, biaya sekolah, dan kebutuhan tambahan ketika pasangan menjadi orang tua tunggal,” ungkap Noah.

2. Menunda Membeli Asuransi
Merasa masih muda dan sehat sering membuat orang menunda membeli polis. Padahal, menunggu bisa berakibat buruk.


“Risiko terbesar menunda membeli asuransi adalah tidak lagi memenuhi syarat. Seiring waktu, masalah kesehatan bisa muncul, yang akhirnya membuat biaya premi lebih mahal atau bahkan tidak bisa diasuransikan,” kata Damsky.

Halaman:

Tags

Terkini