bisnis

Sorotan Khusus: AI Jadi Senjata Andalan Pekerja Remote untuk Atasi Tantangan Zona Waktu, Bahasa, hingga Produktivitas di Era Digital

Senin, 1 September 2025 | 12:40 WIB
Ilustrasi pekerja digital nomad atau acapkali disebut sebagai remote worker. ((Freepik.com/@jcomp).)

(KLIKANGGARAN) - Tren kerja jarak jauh semakin populer, baik dilakukan dari rumah, kafe, maupun oleh para digital nomad yang berpindah-pindah negara.

Namun di balik fleksibilitasnya, pekerja remote menghadapi kendala nyata seperti perbedaan waktu, hambatan bahasa, serta komunikasi lintas wilayah.

Kehadiran Artificial Intelligence (AI) dianggap mampu menjadi solusi. Teknologi ini tidak sekadar membantu menyelesaikan tugas, tetapi juga mendukung efisiensi kerja.

Menurut laporan TIME, AI kini menjadi perangkat penting yang membantu pekerja jarak jauh tetap produktif.

Baca Juga: Masih Tahap Uji, BGN Pastikan Food Tray MBG Diganti Jika Terbukti Gunakan Minyak Babi, Pengecekan Libatkan BPOM dan Kementerian .

“AI mampu mengisi celah ketika pekerja kesulitan menjaga fokus atau menghadapi keterbatasan waktu. Teknologi ini bekerja konsisten, bahkan saat penggunanya tidak sedang online,” tulis TIME dalam laporannya yang dikutip pada Senin, 1 September 2025.

Salah satu manfaat terbesar adalah fitur penerjemahan bahasa. Dengan tools seperti Google Translate dan DeepL, pekerja remote dapat menerjemahkan teks maupun gambar secara instan dengan akurasi yang kian meningkat.

Selain itu, AI juga berperan dalam penjadwalan. Kalender pintar seperti Clockwise membantu otomatisasi pengaturan pertemuan lintas zona waktu, sehingga pekerja tidak perlu repot menghitung perbedaan jam.

Baca Juga: Tak Ada Ruang Anarkisme: TNI-Polri Intensifkan Patroli Gabungan hingga Tingkat RT/RW untuk Jaga Keamanan Publik

“Bagi pekerja jarak jauh, menghitung perbedaan waktu dengan klien di berbagai negara bisa melelahkan. Dengan bantuan AI, jadwal bisa diatur secara otomatis sehingga lebih efisien,” demikian pernyataan TIME.

Dalam bidang konten, AI mampu mengolah satu artikel panjang menjadi berbagai format, seperti posting LinkedIn atau update singkat di media sosial. Strategi ini memperluas jangkauan audiens sekaligus menghemat waktu.

Selain mendukung efisiensi, teknologi AI juga dianggap membantu mengurangi beban mental pekerja remote.

Baca Juga: Analis Politik: Prabowo Disarankan Lebih Intens Berkomunikasi Lewat Media Massa daripada Influencer untuk Jaga Kepercayaan Publik

Sebagian pekerjaan rutin bisa dialihkan ke sistem otomatis sehingga pekerja lebih fokus pada aspek kreatif.

Halaman:

Tags

Terkini