bisnis

Sri Mulyani Terkesan dengan Model Ekonomi China, Singgung Dunia Perlu Belajar dari RRT

Minggu, 29 Juni 2025 | 07:22 WIB
Momen pertemuan Sri Mulyani (kiri) dengan Lan Fo’an. ((instagram/smindrawati))

(KLIKANGGARAN) - Di tengah hiruk-pikuk pertemuan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) ke-10 di Beijing, Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Menkeu Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Lan Fo’an.

Pertemuan ini diklaim sebagai implementasi strategis kesepakatan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping untuk mempererat hubungan bilateral.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa diskusi ini adalah bentuk nyata perwujudan komitmen kedua pemimpin negara.

Baca Juga: Nadin Amizah Dilamar Faishal Tanjung, Momen Penuh Cinta Dihadiri Vidi Aldiano dan Sheila Dara

"Kami membahas perkuatan hubungan bilateral Indonesia–RRT sebagai implementasi yang sejalan dan sesuai kesepakatan kedua pimpinan negara Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Sabtu 28 Juni 2025.

Sementara itu, menteri Lan Fo’an menekankan prinsip mutual respect, kemitraan kuat, inklusivitas, dan keterbukaan.

Baca Juga: Bahasa Kekinian: Inovasi atau Kemunduran dalam Era Media Sosial?

Kedua menteri itu juga bertukar pikiran soal kondisi ekonomi global, salah satunya tentang kebijakan tarif perdagangan yang diberlakukan Amerika Serikat.

"Kami juga membahas situasi ekonomi dunia dan dinamika serta perkembangan kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat kepada berbagai negara dunia," kata Sri.

Lebih jauh, Sri Mulyani juga menyatakan kekagumannya terhadap model pembangunan infrastruktur China.

Baca Juga: KPK Tangkap Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Ginting Jadi Tersangka Suap Proyek Jalan Rp231 Miliar

“Dunia dapat belajar dari sukses RRT membangun ekonominya melalui pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur digital, dan penerapan prinsip kerja sama,” kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut, menkeu Lan Fo’an memaparkan data ekonomi China yang terbilang positif.

"Pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada kuartal I-2025, tingkat pengangguran menurun, dan rasio utang pemerintah terhadap PDB yang terkendali di 68 persen," jelasnya.*

Tags

Terkini