Biadab, EDW alias Hendrik Guru di Sleman Lakukan Pencabulan terhadap 22 Orang Laki-laki Mayoritas Anak-anak, Ini Modusnya

photo author
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 14:17 WIB
EDW alias Hendrik (Tangkap Layar)
EDW alias Hendrik (Tangkap Layar)

KLIKANGGARAN -- EDW alias Hendrik, seorang guru di Sleman kini tengah viral di media sosial.

EDW alias Hendrik diduga telah melakukan pencabulan terhadap 22 orang laki-laki yang 19 orang di antaranya adalah anak di bawah umur.

EDW alias Hendrik itu pun kini telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca Juga: Inilah Sosok Elif Karaarslan Wasit Perempuan Muda Asal Turki Diduga Terlibat Skandal Video Asusila dengan Wasit Senior Orhan Erdemir

Pihak kepolisian mengungkapka bahwa EDW alias Hendrik adalah seorang tenaga outsourcing TK dari Gamping, Sleman.

"Pelaku berinisial E, laki-laki usia 29 tahun alamat Sleman," jelas Kapolsek Gamping AKP Sandro Dwi Rahadian saat rilis kasus di Mapolsek Gamping, Sleman, Rabu, 9 Oktober 2024.

"Pelaku melakukan hubungan seksual menyimpang atau homoseksual dengan korban mayoritas anak. Total korbannya ada 22 orang, tiga korban usianya di atas 18 tahun," imbuhnya.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Tianjau Uji Coba Makan Gratis Rp25.000 per Porsi di SMA 70 Jakarta Selatan, Ini Menunya

Polisi mengungkapkan bahwa kejadian ini diketahui usai salah satu orang tua korban menemukan video asusila yang dilakukan oleh pelaku dengan anaknya.

"Diketahui adanya perbuatan tersebut dalam video di dalam HP yang dan ternyata benar bahwa pelaku video pencabulan itu adalah anak kandungnya," terangnya.

Lebih lanjut, Sandro menegaskan bahwa pelaku Hendrik bekerja sebagai tenaga lepas atau outsourcing office boy di sebuah TK.

Baca Juga: Brian Armstrong Perkenalkan Angela Meng sebagai Istrinya usai Viral Diduga Pernah Menikah dengan Raline Shah, Siapa Sebenarnya?

"Yang saya maksud guru itu adalah dia di TK itu outsourcing dalam artian OB. Tapi dia juga mengajar, sebagai pengajar seni. Maksud saya tadi guru itu guru seni ya itu, mengajar seni di TK-nya. Jadi ketika ada kegiatan apa dia ngajari seni dia aktif di kegiatan seni, tapi bukan guru tetap," jelasnya.

Ada pun modus pelaku adalah dengan melakukan bujuk rayu dengan mengajak korban main di rumahnya yang memiliki fasilitas WIFI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Konferensi Pers

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X