Jakarta, KlikAnggaran.com — Perjuangan Indonesia dalam mencari vaksin hingga memproduksi sendiri masih belum selesai meski sudah ada kabar baik. Holding BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero) akhirnya sudah mengamankan sebanyak 50 juta dosis vaksin Covid-19 untuk segera diproduksi dalam negeri.
Hal ini ditandai dengan kepastian dari Sinovac, perusahaan farmasi asal China, yang akan memasok 50 juta bulk atau konsentrat vaksin Covid-19 Ready to Fill (RTF) ke Bio Farma mulai November 2020. Satu bulk ini nantinya akan menjadi satu dosis vaksin. Artinya setidaknya sudah ada 50 juta vaksin di dalam negeri di awal tahun depan.
"Bulk ini nantinya akan jadi dalam juta dosis, yakni 50 juta dosis," kata Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto, yang dikutip CNBC Indonesia, dikutip Minggu (23/8/2020).
Berdasarkan siaran pers yang dirilis Bio Farma, kedua perusahaan telah melakukan penandatanganan Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine.
Sinovac akan memasok 50 juta dosis bulk mulai November 2020 hingga Maret 2021. Tiap-tiap bulan jumlah bulk yang masuk berjumlah 10 juta dosis.
Setelah bulk ini masuk ke dalam negeri, akan dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma dan proses registrasi di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), sampai pada akhirnya siap untuk diproduksi. Produksi baru akan dimulai setelah uji klinis ketiga selesai pada Januari 2021 nanti.
Selain dengan Sinovac, pemerintah juga mengincar vaksin dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia pun mendapatkan komitmen penyediaan 10 juta dosis vaksin Covid-19 dari G42, perusahaan artificial intelligence asal Abu Dhabi, yang saat ini juga tengah mengembangkan vaksin Covid-19. Tak tanggung-tanggung, 10 juta vaksin ini akan tersedia di tahun ini.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kerja sama vaksin ini dari Indonesia diwakili oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (dua anak usaha Bio Farma) dengan G42. Komitmen tersebut diterima setelah dilakukan pertemuan antara pihak Indonesia dengan G42 dan Sinopharm di Abu Dabi, Uni Emirat Arab.
"Hasil lainnya yang kita peroleh dengan pertemuan G42 adalah komitmen penyediaan awal vaksin sebesar 10 juta dosis untuk tahun 2020," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Sabtu (22/8/2020).
Perjalanan bilateral ke UEA oleh Retno Marsudi juga dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir setelah sebelumnya ke China.
Di Tanah Air, sebagai informasi, Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac tengah melakukan uji klinis fase tiga kandidat vaksin Covid-19. Uji klinis ini sudah dilaksanakan di Bandung dan melibatkan 1.620 relawan. Hasil uji klinis ini diperkirakan akan diketahui pada awal 2021.
Terkait dengan perjuangan vaksin ini, senior Erick Thohir di Kementerian BUMN, Dahlan Iskan, pun menilai apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah langkah yang begitu sigap.
"Maka membeli dulu dari Tiongkok itu saya anggap langkah yang sigap. Saya salut tim Erick Thohir mampu menemukan jalan kuda itu. Dirut Bio Farma sendiri sampai hari ini masih di Tiongkok. Untuk bisa bertemu langsung Sinovac di tengah pandemi," kata Menteri BUMN periode 19 Oktober 2011-20 Oktober 2014 ini, dalam tulisan terbarunya, di blog Disway.id, dikutip Minggu (23/8/2020).
"Pertemuan dua menteri Indonesia dengan Menlu Tiongkok sendiri memilih tempat di Hainan. Pilihan yang tepat. Hainan hanya 3,5 jam terbang langsung dari Jakarta. Dengan pesawat carter. Mereka bisa langsung balik ke Jakarta hari itu juga. Tanpa harus bermalam di sana," katanya.