"Kalian bisa tunjukkan teladan. Itu penting, MKN harus memberi contoh, semua menteri harus kasih contoh yang baik. Kalau tidak kita akan gagal, kita telah gagal dari tingkat atas," kritik Nordin.
Ia menambahkan bahwa me-lockdown seratus persen seluruh negara bisa menjadi salah satu cara yang akan berdampak untuk pemutusan mata rantai Covid-19.
Selain itu, Nordin juga menyarankan agar semua orang yang datang dari luar negeri sepeti London, Italia, Iran, harus ditempatkan di ruang isolasi khusus dan tidak boleh bertemu dengan keluarga dahulu.
"Cina sudah menunjukkan bahwa isolasi dengan keluarga adalah sebuah kegagalan. Korea juga menunjukkan kegagalan isolasi itu. Amerika juga melakukan hal yang sama. Satu keluarga tujuh anggota, ayah pulang tularkan pada isteri, anak laki-laki, dan anak perempuan," jelas Nordin.
Pekan lalu dilaporkan, fatality rate atau tingkat kematian akibat Virus Corona (COVID-19) di Indonesia tercatat menjadi ranking 1 se-Asia. Secara keseluruhan, Indonesia berada di ranking 2 dunia dengan persentase tingkat kematian 9,36 persen.
Informasi ini tidak berasal dari Kementerian Kesehatan Indonesia, melainkan disebarkan Kementerian Kesehatan Malaysia. Pemerintah Malaysia mengumpulkan data dari WHO dan pusat kesehatan nasional.
Data Virus Corona disebarkan Kemenkes Malaysia di Twitter pada Kamis 3 April malam dan menjadi viral.
Secara jumlah, tingkat kematian Indonesia sudah mencapai 170 orang. Dengan ini, kasus kematian Virus Corona di Indonesia sudah melewati Korea Selatan, Jepang, dan Singapura.
Italia memiliki tingkat kematian 11,90 persen dan jumlah pasien meninggal hampir 14 ribu orang, menjadikannya nomor 1 di dunia. Sementara, Amerika Serikat memiliki jumlah pasien tertinggi yakni 244 ribu. Akan tetapi, tingkat kematian di Negeri Paman Sam tidak masuk 10 besar.
China juga tidak masuk 10 besar, namun Bloomberg melaporkan intelijen AS tak percaya dengan data China yang dinilai tidak jujur.
Pemerintah Indonesia memutuskan tidak melaksanakan lockdown, baik secara total atau parsial, karena khawatir pada dampak ekonomi.
Ada negara seperti China yang lockdown-nya sangat ketat, tetapi ada juga negara seperti Inggris yang lockdown namun membolehkan warga keluar rumah untuk menjalankan aktivitas seperti pekerjaan tertentu atau belanja kebutuhan pokok.
Presiden Jokowi menyebut lockdown Virus Corona belum tentu cocok dengan Indonesia. Ia berkata masih ingin aktivitas ekonomi berjalan.
"Kita tetap aktivitas ekonomi ada tapi masyarakat kita semua harus jaga jarak aman, social distancing, physical distancing itu yang paling penting," ucap Jokowi.