Jakarta, KlikAnggaran.com — Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu mendapatkan dukungan yang masif dari warganet setelah terancam bakal dipolisikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Tagar #WeAllStandWithSaidDidu menjadi trending di Twitter sejak Jumat (3/4/2020) malam. Pria yang pernah menjadi Staf Khusus Menteri ESDM Sudirman Said pada tahun 2014 silam itu dibela habis-habisan oleh para pendukungnya.
Mau pidanakan @msaid_didu? Sama artinya mau pidanakan semua orang yang saat ini kritis terhadap pemerintah," tulis akun @Namaku_Anisa via Twitter.
"Mari rapatkan barisan untuk kanda @msaid_didu bagi semua masyarakat untuk perjuangan #manusiamerdeka," kata @Assepatualangga.
Bahkan, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsudin juga tampak memberikan dukungan meski hanya lewat media sosial.
Ia menulis via akun Twitter-nya @OpiniDin, "Said Didu akan didukung oleh rakyat dan saya akan ikut serta."
Salah satu netizen bernama Eko Widodo mengatakan keheranan pemerintah yang dinilai anti kritik. Seraya mentautkan tagar #WeAllStandWithSaidDidu dan berita tentang rencana pemidanaan Said Didu ia menilai harusnya pemerintah berterima kasih karena diberi masukan gratis. "Dikritik dikit aja main lapor, Emangnya situ sultan! Koruptor dipenjara mau dibebasin, Oposisi beri saran gratis mau dipenjarain," demikian cuitan @Ekoboy92, Jumat (3/4). [suaracom]
Lalu mengapa tagar tersebut muncul dan jadi trending?
Berawal dari adanya sebuah video yang diunggah oleh Said Didu di akun Youtubenya pada 27 Maret 2020. Video berjudul MSD: Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang, dan Uang.
Di video itu, Said Didu menyinggung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang ngotot agar Menkeu Sri Mulyani tak ganggu dana untuk IKN meski wabah corona.
“Kenapa itu dilakukan karena ada pihak yang ngotot untuk agar anggarannnya tidak dipotong. dan saya pikir Pimpro (Pimpinan Proyek) pemindahan ibu kota, Luhut Pandjaitan, itulah yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong. Sehingga Sri Mulyani punya ide untuk menaikkan jumlah utang,” ucap Said Didu.
Jodi kemudian mengomentari isi lainnya dari percakapan di video tersebut. Ia menilai pernyataan Said Didu sangat tendensius dan tanpa dasar soal menuding bahwa Luhut tak pernah berpikir membangun bangsa dan negara.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.