Jakarta, Klikanggaran.com (10-06-2019) -- Di Hong Kong, harga properti telah mengalami kenaikan sejak awal tahun lalu sekitar 8,6%. Bahkan, pada minggu lalu harga rumah di Hong Kong menjadi rekor tertinggi setelah kenaikan tanpa henti selama tiga bulan terakhir. Demikian data yang dirilis oleh Centaline.
Tommy Wu di Oxford Economics Ltd, sebagaimana dikutip Bloomberg, mengatakan bahwa rekor harga rumah yang tinggi di Hong Kong telah mendorong beberapa ekonom memperkirakan terjadinya "ledakan gelembung".
Kata Wu, "Sentimennya kemungkinan akan berubah menjadi lebih berhati-hati selama beberapa bulan ke depan atau mungkin untuk periode yang lebih lama."
Pernyataan Wu disampaikan Bloomberg pada Minggu (9/6/2019).
Kemungkinan penurunan harga rumah kini akan lebih besar karena terkena dampak perang perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat yang mengakibatkan saham kota itu terpukul, imbuh Wu dalam keterangannya.
Tommy mengatakan, aksi jual ekuitas baru-baru ini telah begitu meluas sehingga sekitar sepertiga dari Konstitusi Hang Seng Index memasuki oversold Jumat lalu.
"Jika pasar saham terus di bawah tekanan, terutama jika tidak ada tanda-tanda ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China mendapatkan bantuan besar, harga rumah akan jatuh," ujarnya.