Jakarta, Klikanggaran.com (08-06-2019) - Bank of Japan akan menurunkan suku bunga jangka pendek menjadi -0,3% dari -0,1% pada bulan September 2019, untuk mencegah risiko yang ditimbulkan oleh penurunan suku bunga Federal Reserve, JPMorgan Chase & Co dalam sebuah catatan penelitian.
“Pemotongan Fed sekarang diharapkan pada bulan September dan Desember setelah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China dan ancaman tarif Presiden Donald Trump di Meksiko yang telah meningkatkan risiko bahwa pertumbuhan global akan memburuk,” ujar Hiroshi Ugai selaku kepala ekonom Jepang di JPMorgan.
"Itu akan menekan BOJ untuk bertindak untuk mencegah penyempitan tingkat penyebaran dengan Fed pada saat yen akan menguat dan pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi memburuk," kata Ugai dilansir dari Bloomberg.
JPMorgan akan merevisi turun prospek pertumbuhan ekonominya minggu depan setelah Jepang merilis angka-angka produk domestik bruto untuk kuartal pertama, katanya. BOJ akan mengambil risiko penguatan tajam yen jika tidak menanggapi langkah Fed.
Bahkan sebelum flare-up AS-Cina baru-baru ini, semakin banyak ekonom mulai memprediksi BOJ akan melakukan pelonggaran moneter tambahan dalam menghadapi pertumbuhan yang kendur dan inflasi. Tetapi, relatif sedikit yang berpikir bahwa pelonggaran akan mengambil bentuk pemotongan ke tingkat negatif, yang secara luas tidak populer di Jepang.
"BOJ kemungkinan akan menawarkan beberapa kompensasi kepada bank untuk mengurangi tekanan pada keuntungan mereka dari tingkat yang lebih rendah," tegas Ugai.
“JPMorgan sebelumnya memperkirakan perubahan kebijakan BOJ berikutnya akan memperpanjang janjinya untuk mempertahankan suku bunga sangat rendah,” kata Ugai.