Gempa Turki dan Suriah: Indonesia Kirimkan Dua Pesawat Militer Membawa Bantuan ke Turki

KLIKANGGARAN -- Setelah gempa bumi besar menghantam Turki dan Suriah, tim penyelamat berpacu dengan waktu pada hari Jumat, menyisir puing-puing hampir 100 jam.

Gempa yang menghantam Turki dan Suriah itu menewaskan sedikitnya 25.000 orang dan menjadi salah satu bencana terburuk di kawasan itu selama satu abad.

Sementara itu, Indonesia telah mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Turki untuk membantu upaya bantuan internasional. Kuba juga mengirimkan petugas kesehatan ke Turki dan Suriah.

Lansir India Today, jumlah korban tewas terus meningkat di tengah kehancuran yang meluas dan dingin, kelaparan, dan keputusasaan mencengkeram ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

Beberapa orang yang terjebak di bawah reruntuhan berhasil diselamatkan pada malam hari, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang berhasil diselamatkan bersama ibunya setelah 90 jam berada di distrik Samandag, provinsi Hatay.

Baca Juga: Eddy Santana Putra Bantah Lakukan Penipuan Terkait Proyek PDAM Prabumulih

Juga di Hatay, seorang anak perempuan berusia tujuh tahun bernama Asya Donmez berhasil diselamatkan setelah 95 jam dan dibawa ke rumah sakit, demikian laporan kantor berita pemerintah Anadolu.

Namun, harapan memudar bahwa akan ada lebih banyak lagi korban yang ditemukan dalam keadaan hidup di antara reruntuhan ribuan bangunan yang ambruk di berbagai kota di seluruh wilayah tersebut.

Pengiriman bantuan PBB pertama tiba pada hari Kamis di zona-zona yang dikuasai pemberontak Suriah. Beberapa negara, termasuk India, telah mengirimkan bantuan dan bahan bantuan ke Turki dan Suriah. Ikuti India Today untuk semua berita terbaru.

Tim pencari dan penyelamat dari Indonesia telah berangkat ke Turki untuk membantu upaya bantuan internasional menyusul gempa bumi mematikan minggu ini.

Baca Juga: Inilah Sosok Pilot Rully, Pacar Dewi Perssik Viral di Media Sosial

Dua pesawat militer dengan lebih dari 50 staf dan 24 ton bantuan diberangkatkan dari pangkalan udara Halim Perdanakusuma di Jakarta pada hari Sabtu.

"Tugas kami pada gelombang pertama ini melekat pada Tim SAR (search and rescue) atau Badan Penanggulangan Bencana di Turki, tim ini akan mendapatkan tugas SAR di sekitar wilayah Hatay untuk mencari korban di gedung-gedung yang runtuh," kata Bambang Suryaputra, seorang pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sebelum keberangkatan.

--AKHIR ARTIKEL--