Jenazah yang ditemukan sudah mengering namun ada salah satu yang masih basah yang menimbulkan bau busuk tersebut. Hasil pemeriksaan sementara bahwa diduga mereka tidak makan karena lambungnya kosong.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce kepada wartawan, Jumat (11/11).
Baca Juga: Koper Kaesang Pangarep yang Terbawa ke Medan Sudah Selamat, Terimakasih Batik Air
Kematian tidak bersamaan
Hasil pemeriksaan sementara bahwa kematian tidak bersamaan karena terdapat jenazah yang mongering dan masih basah. Ditemukannya kapur barus untuk yang diduga untuk mengurangi bau busuk menyengat.
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menduga salah satu anggota keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, ada yang mencoba menutup-nutupi kematian korban lainnya dengan menaburi kapur barus. Yani menyebutkan keempat korban tersebut tidak meninggal dunia pada saat yang bersamaan.
"Bapaknya meninggal disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus. Kemudian, berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu," kata Yani saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (12/11).
Juru Jumantik tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar salah satu keluarga yang tewas di Kalideres sempat melarang Juru Pemantau Jentik (Jumantik) masuk ke dalam rumah pada September lalu. Hal tersebut pun dibenarkan oleh ketua RT 015/RW 7 Kalideres Asiung juga sempat mengungkapkan pada September lalu, keluarga korban melarang petugas Jumantik masuk ke dalam rumahnya. Keluarga hanya memberikan laporan kepada petugas Jumantik hanya melalui foto.
"Terakhir bulan September petugas Jumantik ingin cek keadaan rumah, petugas Jumantik tidak boleh masuk," kata Syafri di Polsek Kalideres, Jakarta, Sabtu (12/11).
Baca Juga: Koper Kaesang Pangarep yang Terbawa ke Medan Sudah Selamat, Terimakasih Batik AirTerakhir pesan Makan Bulan Lalu
Salah satu keluarga yang ditemukan tewas di Kaliders itu sempat memesan makanan secara daring pada Oktober. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu warga sekitar yang terakhir melihat aktivitas keluarga tersebut.
Saat itu, salah satu warga melihat kurir mengantar makanan sekitar pukul 15.00 WIB. Momen itu pula yang terakhir bagi Ari melihat keluarga tersebut sebelum ditemukan meninggal dunia.
Salah satu keluarga pernah membuang banyak kardus susu bayi
Artikel Terkait
Tulis 'My Hero,' untuk Ferdy Sambo, Akun IG Anaknya Dihujani Komentar Warganet
Hati-hati 5 Pemain Brasil Ini Bahayakan Lawan di Laga Piala Dunia 2022 Qatar
Koper Kaesang Pangarep yang Terbawa ke Medan Sudah Selamat, Terimakasih Batik Air
Sulastri Irwan Anak Petani Viral Akhirnya Diluluskan jadi Calon Siswa Polwan, Kapolda Minta Maaf
Inilah Profil Narawastu Indrapradna, Suami Rachel Amanda yang Jarang Diekspos ke Publik