Hari Santri Nasional, Urip Paling Enak ki Urip dadi Santri, Nak

photo author
- Minggu, 23 Oktober 2022 | 14:23 WIB

KLIKANGGARAN - Tak ada kata usang atau terlambat untuk Hari Santri Nasional. Nuansanya tetap hangat walau sudah berjalan satu hari. Semua bisa mngucapkan ‘selamat hari santri’ kapan saja sebab momen kesantrian hidup sepanjang masa.

Hari Santri Nasional adalah hari-hari dalam dunia kesantrian itu sendiri. Nilai-nilai kehidupan termaktub dengan kental di dalamnya. Banyak hal yang bisa direnungkan sehubungan dengan kesantrian. Banyak hal bisa kita lahap dan nikmati bersama untuk gizi kehidupan kita.

Al Mursyid Al Haj Nur Musthofa Hasyim, pengasuh Pondok Pesantren Ngashor, Jember, hari ini membagikan gizi kehidupan itu. Teriring ucapan selamat Hari Santri Nasinaol, kyai yang akrab disapa Gus Mus Ngashor itu menuturkan nasihat turun-temurun. Nasihat sang Abah yang dipegang hingga kini sebagai bekal bertani kehidupan.

Baca Juga: Baru Hari Pertama, Trade Expo Indonesia Cetak USD 1,9 Miliar

Sobat Klik, sungguh suatu kerugian besar jika kita melewatkan nasihat-nasihat lezat itu. Berikut bingkisan dari Gus Mus Ngashor perihal kesantrian:

Nasehat Abah yang terus saya ingat soal kesantrian antara lain seperti ini:

1. "Kalau kamu mondok, Nak, kamu akan menemukan orang yang sayangnya ke kamu justru melebihi Abah dan Ibumu, yaitu Pak Kiai dan Bu Nyai mu."

2. "Kalau kamu tinggal di pondok, kamu akan merasakan, mlakune waktu kog cik berkahee. Manusia sama-sama diberi waktu 24 jam, tapi di pondok, dari pagi sampai ketemu pagi lagi, itu dapat banyak banget ilmu."

Baca Juga: Menyikapi Temuan BPOM Terkait Obat Sirup, Ini yang Dilakukan Kemenperin

3. "Kalau berteman di pondok mung berteman itu eman, rugi. Teman di mana-mana bisa dicari, kalau di pondok jadikan temanmu sebagai saudara. Dulur tunggal guru. Dulur tunggal banyu. Tidak ada pertemanan yang lebih langgeng melebihi pertemanan di pondok."

4. "Kalau kamu pulang liburan, Abah cuma mau dengar cerita yang apik-apik tentang pondokmu, pengurusmu, sekolahmu, dan keluarga ndalem pondokmu. Ceritakan yang apik-apik. Jangan ceritakan yang jelek-jelek karena itu gak ilok. Abah gak mau dengar itu."

5. "Di pondok jangan cuma ngaji, diniyah, hafalan. Ikutlah semua kegiatan. Nek ditunjuk jadi pengurus harus mau walaupun berat. Diniati khidmah. Diniati belajar ilmu kawulo. Ikutlah lomba-lomba walaupun belum tentu menang. Ikutlah organisasi walaupun repot. Semuanya pasti kelak jadi jalan berkahmu."

Baca Juga: Trade Expo Indonesia ke 37, Salah Satu Gerbang Tingkatkan Ekspor

6. "Kalau di pondok ada perpusnya, seringlah ke perpus, meskipun kancamu wegah. Budalo dewe. Mondok itu penting. Baca buku gak kalah penting. Temukan keterampilanmu dan terus gali. Buku-buku adalah kawan terbaikmu."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X