Profil Aulia Pohan, Inilah Alasan Kenapa Trending di Twitter, Siapa Mertua AHY dan Besan SBY itu Sebenarnya?

KLIKANGGARAN -- Nama Aulia Pohan kini sedang ramai diperbincangkan publik dan trending di Twitter.

Aulia Pohan jadi sorotan setelah seorang warganet mengomentari berita dengan judul 'Annisa Pohan Bandingkan Keberhasilan Era SBY Jauh di Atas Jokowi, Singgung Lapangan Kerja dan Utang'.

Aulia Pohan kembali jadi sorotan setelah nama Annisa Pohan, menantu SBY, Istri AHY, kembali disebur-sebut sebagai anak dari seorang koruptor pada masa pemerintahan SBY.

Baca Juga: Bocoran Takdir Cinta yang Kupilih Episode 22, Riska Pergoki Tammy Bicara dengan Hakim, Novia Semakin Curiga

"Beliau ini anaknya Aulia Pohan yg Koruptor di Rezim SBY kan? Klo ga salah Aulia Pohan itu Besan SBY, dan beliau ini menantunya, bener ga sih?" tulis seorang warganet dengan akun @Candr***** dikutip Senin, 19 September 2022.

Lalu siapa Aulia Pohan itu sebenarnya? Simak profilnya berikut.

Dikutip dari Wikipedia, Aulia Tantowi Pohan (lahir 11 September 1945) adalah mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Baca Juga: Inilah Alasan Muhammad Said Didu Sebut Bandara Kertajati adalah Salah Satu Proyek Mangkrak, Inilah Faktanya?

Kedua orang tuanya berasal dari daerah Tapanuli Tengah di Sumatra Utara yang telah merantau ke kota Palembang pada masa penjajahan.

Kariernya sebagai pegawai Bank Indonesia di Urusan Pengawasan dan Pembinaan Bank-bank pada tahun 1971, menjadi staf Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1979, Urusan Ekonomi dan Statistik, dan sebagai Associate Representative di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo.

Jabatan terakhir adalah sebagai Kepala Urusan Penelitian dan Pengembangan Intern. Ia juga aktif sebagai pengajar di berbagai lembaga dan Universitas.

Baca Juga: Mahkamah Agung (MA) Pantau Aparat Pengadilan melalui Mystery Shopper

Sebagai informasi, Aulia Pohan divonis bersalah oleh Pengadilan Tipikor pada 17 Juni 2009 dengan hukuman 4,5 tahun.

Aulia Pohan dinilai bersalah dalam kasus penyelewengan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp 100 miliar pada 2003.