KLIKANGGARAN -- Rusia dan Turki sedang mengupayakan sebuah alternatif pengganti sistem pembayaran Mir yang dikembangkan Bank Sentral Rusia.
Upaya menyiapkan alternatif Mir itu dilakukan setelah Amerika Serikat mengancam Turki dengan sanksi.
Ancaman sanksi itu disebabkan Turki melayani kartu-kartu Bank Rusia, kata duta besar Rusia untuk Turki, Aleksey Yerkhov, pada hari Kamis, dikutip Rusia Today.
Mir dikembangkan pada tahun 2014 sebagai alternatif domestik untuk Visa dan Mastercard, setelah putaran pertama sanksi dijatuhkan pada Moskow.
Kartu Mir telah diterima di Turki, Vietnam, Armenia, Korea Selatan, Uzbekistan, Belarusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Ossetia Selatan, dan Abkhazia.
Lima bank Turki mengadopsi jaringan pembayaran Mir pada awal Agustus 2022, yang memungkinkan turis Rusia membayar pembelian di negara tersebut.
Baca Juga: Inilah Jawaban 'Ngeles' Cita Citata Saat Diprotes Warganet Buka Tutup Hijab
Namun, tahun lalu, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS mengancam penjatuhan sanksi terhadap lembaga keuangan mana pun di luar Rusia yang menggunakan Mir.
Alasannya adalah bahwa "risiko memfasilitasi upaya Rusia untuk menghindari sanksi."
Menanggapi ancaman AS, bank-bank Turki menghentikan penggunaan sistem pembayaran Rusia, diikuti oleh bank-bank di Kazakhstan dan Vietnam.
Duta Besar Rusia mengkonfirmasi bahwa "pekerjaan [pada alternatif untuk Mir] sedang berlangsung tetapi masih terlalu dini untuk mengumumkan hasilnya," dan menambahkan bahwa kedua negara harus menilai prospek musim turis yang akan datang.
Sebelumnya, kepala Dewan Bisnis Rusia-Turki Alexey Yegarmin mengungkapkan bahwa sistem pembayaran alternatif dapat muncul pada musim panas.
--AKHIR ARTIKEL--