KLIKANGGARAN -- Takbir atau membaca ‘Allahu Akbar’ pada malam Idufitri 1 Syawal merupakan salah satu amalan yang disunahkan.
Takbir di malam Idulfitri 1 Syawal selalu menjadi bacaan yang menggetas setiap kali mendengar dan ikut membacanya.
Karena Takbir di malam Idulfitri 1 Syawal, merupakan takbir tanda kemenangan usai menjalankan kewajiban puasa Ramadan selama satu bulan penuh.
Baca Juga: Ketok Palu! Megawati Resmi Umumkan Ganjar Pranowo jadi Caplon Presiden PDIP 2024
Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185:
: وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya, “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).
Baca Juga: Akhirnya, PDIP Segera Umumkan Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024, Bagaimana Nasib Puan Maharani?
Untuk diketahui, terdapat dua jenis takbir Idul Fitri, dikutip dari laman Kemenag sebagai berikut:
- Muqayyad (dibatasi), yaitu takbir yang dilakukan setelah shalat, baik fardhu atau sunnah. Setiap selesai shalat, dianjurkan untuk membaca takbir.
- Mursal (dibebaskan), yaitu takbir yang tidak terbatas setelah shalat, bisa dilakukan di setiap kondisi.
Berikut bacaan takbir yang masyhur dan utama;
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
(Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, hal. 54).