KLIKANGGARAN – Joniadi, SE, MSi, Mantan Ketua DPRK Nagan Raya, meminta PT PLN (Persero) agar menerapkan pemadaman listrik secara adil dan merata di wilayah Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Menurut Joniadi, sejak terjadinya banjir di sejumlah kecamatan, masih banyak desa yang hanya menerima aliran listrik dalam waktu terbatas.
“Selama masa banjir, sebagian desa hanya mendapatkan aliran listrik sekitar dua hari, itu pun dengan durasi yang tidak penuh,” ujar Joniadi, Minggu 14 Desember 2025.
Ia menilai perlunya prinsip keadilan dalam pendistribusian listrik, mengingat seluruh pelanggan PLN memiliki hak dan kewajiban yang sama.
“Kami berharap PLN tidak melakukan perlakuan berbeda antarwilayah dalam menghidupkan listrik, karena seluruh pelanggan memiliki kewajiban yang sama,” katanya.
Joniadi juga menyampaikan pengamatannya terkait kondisi pemadaman di wilayah pedalaman yang dinilai lebih sering mengalami gangguan listrik dibandingkan daerah sepanjang jalan lintas.
“Dari pengamatan kami, wilayah jalan lintas cenderung lebih sering mendapat aliran listrik, sementara daerah pedalaman seperti Suka Ramai, Puloe Teugah, serta desa-desa di Kecamatan Darul Makmur dan Tripa Makmur masih minim pasokan listrik,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan listrik di wilayah pedalaman sama pentingnya dengan wilayah lain, terutama bagi pelaku UMKM dan masyarakat yang menjalankan usaha kecil. Selain itu, wilayah Tripa Makmur yang terdampak banjir sangat membutuhkan listrik untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Tanpa listrik, warga tidak dapat mengoperasikan sumur bor. Sementara tidak semua masyarakat mampu menyediakan genset secara mandiri,” tambahnya.
Meski demikian, Joniadi menyatakan memahami upaya PLN yang sedang melakukan perbaikan jaringan listrik pascabanjir di Aceh. Ia berharap PLN dapat melakukan evaluasi terhadap sistem pemadaman bergilir agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara lebih merata.