“Bagi kami, anak-anaknya, beliau adalah pahlawan sesungguhnya yang tertanam kuat di dalam sanubari kami. Beliau adalah abba saya," tuturnya di laman medsosnya.
Hamarong Anas memang telah berpulang ke sisi pemilik semesta. Namun, warisan tentang wawasan budaya yang ditinggalkan, tak menghapus jejaknya.
Warisan sejati beliau tidak terletak pada bakat akting atau penyutradaraan, melainkan pada nilai-nilai luhur yang ditanamkan: kesederhanaan, integritas, dan pengabdian pada budaya.
“Inilah warisan tak ternilai yang kami teruskan sebagai anak-anaknya,” ujar Lukman.
Kisah Hamarong Anas adalah pengingat bahwa pahlawan sejati adalah mereka yang menggunakan hidupnya untuk menerangi identitas dan sejarah bangsanya, baik melalui peran formal di pemerintahan maupun di balik tirai panggung yang ia cintai.
Al-Fatihah untuk Hamarong Anas, Sang Sutradara Legendaris, yang mewariskan kekayaan budaya dan kesederhanaan abadi. (***)
Sumber: Kanal Akhmad Baso