(KLIKANGGARAN) – Paus Leo menyerukan diakhirinya “barbarisme perang” setelah serangan udara Israel menghantam satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza, Holy Family Church, Kamis lalu (18 Juli 2025).
Dalam serangan tersebut, tiga orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya luka-luka, termasuk imam paroki, Pastor Gabriel Romanelli.
Berbicara dari Castel Gandolfo, Italia, usai doa Angelus hari Minggu (20 Juli), Paus menyampaikan rasa dukanya yang mendalam atas insiden tersebut.
Foto-foto dari lokasi menunjukkan atap gereja hancur, bagian batu fasad hangus, dan kaca jendela pecah akibat hantaman rudal.Baca Juga: Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Polisi Terkait Tragedi Pesta Rakyat Putranya di Garut: “Saya Nggak Ada Masalah”
“Saya menyerukan kepada komunitas internasional untuk menaati hukum humaniter dan menghormati kewajiban melindungi warga sipil, serta larangan hukuman kolektif, penggunaan kekuatan secara membabi buta, dan pemindahan paksa penduduk,” kata Paus Leo dalam kutipan pernyataannya, seperti dilansir Reuters.
Dalam pernyataannya, Paus juga membaca nama-nama korban yang tewas akibat serangan itu, sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas terhadap para korban.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan kekerasan di wilayah Gaza. Holy Family Church merupakan satu-satunya gereja Katolik di wilayah tersebut, dan selama ini menjadi tempat perlindungan warga sipil yang kehilangan tempat tinggal.
Sampai saat ini, militer Israel belum memberikan pernyataan resmi lebih lanjut mengenai alasan serangan tersebut, meskipun sebelumnya mereka menyebut serangan sebagai “kesalahan tragis”.
Seruan keras dari Paus ini memperkuat tekanan global terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Gaza untuk segera menghentikan kekerasan dan mengutamakan jalur kemanusiaan serta perlindungan terhadap tempat ibadah.**