peristiwa-daerah

Polda Jabar Tangkap Bos Sindikat Perdagangan Bayi Internasional Saat Tiba dari Singapura

Minggu, 20 Juli 2025 | 06:30 WIB
Foto Ilustrasi - Polisi berhasil menangkap salah satu buronan utama dalam kasus perdagangan bayi yang dijual ke Singapura ((Unsplash/岁月 如歌))

(KLIKANGGARAN) – Pimpinan sindikat perdagangan bayi lintas negara akhirnya berhasil diamankan Subdit IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Jawa Barat, sesaat setelah tiba di Indonesia.

Penangkapan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat, 18 Juli 2025. Pelaku baru saja mendarat dari Singapura sebelum langsung diamankan oleh pihak Imigrasi dan kepolisian.

"Memang kita cari ini merupakan tersangka utama sindikat perdagangan bayi," kata Direskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan kepada wartawan, Sabtu, 19 Juli 2025.

Baca Juga: Ribuan Peserta Trail Adventure Jelajah Bumi La Maranginang “Serbu” Wisata Air Panas Pincara

"Yang bersangkutan baru pulang dari Singapura kemudian diamankan oleh rekan-rekan dari Imigrasi," imbuhnya.

Usai penangkapan, pelaku langsung dibawa ke Mapolda Jawa Barat untuk menjalani proses pemeriksaan intensif.

Menurut Surawan, pelaku tersebut berperan sentral dalam menjalankan operasi perdagangan bayi yang menyalurkan korban ke luar negeri, termasuk ke Singapura.

Baca Juga: Catat Rekor! One Day Trail Adventure Jelajah Bumi La Maranginang Edisi ke-6 Diikuti Ribuan Peserta

"Ini bisa dibilang pimpinan daripada sindikat yang melakukan penjualan bayi ke Singapura," pungkas Surawan.

Sampai saat ini, total ada 14 tersangka yang telah ditangkap dalam jaringan ini. Namun, penyidikan belum berhenti karena masih ada dua orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Kita ada 2 DPO lagi dan kemungkinan masih ada tambahan tersangka," ujarnya.

Baca Juga: Viral Imigrasi Jakarta Cegah Wanita yang Ngaku Diajak Ketemu Pacar di Pakistan, Petugas Curiga Modus Love Scamming


Kasus ini pertama kali mencuat awal 2025, ketika polisi mengendus praktik ilegal jual beli bayi melalui media sosial dan agen adopsi abal-abal. Penelusuran mendalam mengungkap jaringan terorganisir yang melibatkan pelaku di berbagai wilayah Indonesia, dengan Singapura sebagai salah satu tujuan utama perdagangan bayi.**

Tags

Terkini